1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Klaster Corona Perkantoran Jakarta Naik, Prokes Jadi Sorotan

26 April 2021

Pemprov DKI Jakarta melaporakan kasus positif COVID-19 di klaster perkantoran naik dalam sepekan terakhir. Jubir Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi menilai hal tersebut terjadi karena abai protokol kesehatan.

https://p.dw.com/p/3sYzq
Pemprov DKI Jakarta sebut kasus konfirmasi COVID-19 di klaster perkantoran mengalami kenaikan
Pemprov DKI Jakarta sebut kasus konfirmasi COVID-19 di klaster perkantoran mengalami kenaikanFoto: DW/A. Muhammad

Jubir Vaksin COVID-19 Siti Nadia Tarmizi menyoroti soal adanya kenaikan klaster perkantoran di DKI Jakarta. Dia menyebut meningkatnya kasus positif COVID-19 karena abai terhadap protokol kesehatan usai vaksinasi.

"Kita tahu kontribusi utama terjadinya peningkatan kasus adalah longgarnya prokes," ucap Nadia saat dihubungi, Minggu (25/04).

Perkantoran yang jadi klaster virus corona kemungkinan besar melanggar beberapa hal seperti kapasitas ruangan hingga tak disiplin menggunakan masker.

"Jadi kemungkinan kapasitas lebih dari 50 persen atau juga penerapan 3M kurang disiplin, termasuk penggunaan masker tidak benar, atau mungkin juga merasa lebih aman karena sudah mendapat vaksin," katanya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi tersebut, mengaku risiko penularan masih akan tetap ada selama angka kasus masih tinggi.

"Padahal kita tahu saat pandemi di mana penularan dan jumlah virus sangat tinggi tentunya risiko tertular juga sangat tinggi walau sudah mendapatkan vaksinasi," katanya.

Nadia mewanti-wanti agar orang yang divaksin tidak merasa kebal. Mereka masih memiliki kemungkinan untuk tertular meski kurang dari 50 persen.

Perketat pengawasan

Klaster virus corona kantor di DKI Jakarta naik di lokasi-lokasi yang telah divaksinasi. Gerindra DKI Jakarta mengkritik gaya hidup bebas usai vaksinasi.

"Walau sudah divaksin, tapi protokol kesehatan harus tetap jalan. Karena itu, saya kira pengawasannya harus lebih dari sebelumnya, kalau orang kan merasa (ketika) sudah divaksin, seolah-olah menjadi bebas," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Gerindra, M Taufik, saat dihubungi, Minggu (24/04).

Menurut M Taufik, perusahaan kini mulai abai terhadap protokol kesehatan virus corona. Aturan mereka melonggar setelah pegawainya divaksinasi. "Karena itu harus diawasi, pengawasan, dibangun sistemnya, di internal perusahaan itulah didorong untuk pengawasan," katanya.

Kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia
Kasus harian COVID-19 per satu juta penduduk di beberapa negara di dunia

M Taufik meminta agar operasi di perkantoran lebih digencarkan dari sebelum ada vaksinasi.

"Dinas tenaga ketenagakerjaan lebih giat lagi mensosialisasikan bahwa di setiap perusahaan ada penanganan yang lebih ketat," katanya.

Diketahui, jumlah kasus corona atau COVID-19 klaster kantor di wilayah DKI Jakarta mengalami kenaikan dalam sepekan. Pemprov DKI Jakarta mengungkap bahwa kasus corona klaster kantor mayoritas mereka yang sudah menerima vaksin.

"Sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19," tulis Pemprov DKI Jakarta di akun Instagram resmi dkijakarta, seperti dilihat detikcom, Minggu (25/04). (Ed: rap/ha)

Baca selengkapnya di: DetikNews

Corona Klaster Perkantoran DKI Naik, Kemenkes Soroti Prokes Usai Vaksinasi

Gerindra soal Klaster Corona Kantor DKI Naik: Perketat Pengawasan!