Seluruh Penambang Chili Berhasil Diselamatkan
14 Oktober 201033 balon merah, putih, biru, diterbangkan ke langit malam di atas pertambangan, di San Jose, saat penambang terakhir berhasil diselamatkan dari lokasi di mana mereka terperangkap. Terlihat, balon-balon udara itu melintasi langit yang dinaungi bulan sabit Rabu malam (13/10), menandai pembebasan ke-33 penambang yang terjebak dalam lubang tambang. Dengan perasaan bangga yang menyeruak, warga Chili bersatu, berbagi kegembiraan atas keberhasilan upaya penyelamatan para penambang tersebut. Lebih dari 69 hari lamanya mereka terperangkap di bawah permukaan bumi di kedalaman 700 meter.
Mata dan pipi para kerabat dekat para penambang basah oleh air mata kebahagiaan, ketika balon-balon dilepas ke udara di Kamp Harapan, sebuah kamp yang dibangun oleh para kerabat di pertambangan gurun Atacama. Mengenakan bendera Chili di pundak, para kerabat menyanyikan lagu nasional, ketika Luis Urzua, penambang terakhir berhasil dikeluarkan.
Presiden Chile, Sebastian Pinera turut larut dalam keharuan. Ujarnya, "Luis Urzua, shift dinas Anda berakhir. Saya memberi ucapan selamat, tugas Anda telah terpenuhi. Sebagai orang terakhir yang berhasil diangkut ke permukaan, Anda bagaikan kapten yang tangguh."
Di kota terdekat Copiapo, di sebuah plaza di pusat kota, ribuan orang tak kalah seru menyambut kesuksesan operasi penyelamatan, di depan televisi layar lebar yang dipasang untuk memantau perkembangan upaya penyelamatan. Seorang warga berujar, "Kami sangat gembira atas upaya penyelamatan para penambang kami. Kota ini, di seluruh negeri, seluruh dunia bersuka cita menyambut keberhasilannya."
Seorang pria, anggota keluarga salah seorang diantara penambang, berteriak dengan mimik wajah campur aduk antara tangisan dan kegembiraan, "33 anak kami sudah keluar dari perut bumi kita.“
Penambang pertama yang berhasil diloloskan ke permukaan adalah Florencio Avalos. Selang setiap kurang lebih setengah jam, penambang lain satu-per satu menyusul dikeluarkan lewat kapsul yang dinamakan Phoenix, yang berfungsi seperti lift.
Ketika mereka keluar dari kapsul penyelamat, dengan mengenakan baju bengkel dilengkapi kacamata hitam untuk melindungi mata, mereka tampak seperti bintang penyanyi rock ketimbang penambang.
Sementara para warga Chili bersukaria dengan keberhasilan usaha penyelamatan itu, sebuah pertanyaan masih tersisa, mengapa pertambangan emas dan tembaga tersebut diizinkan beroperasi.
Tambang emas dan tembaga San José di dekat kota Copiapo di wilayah gurun Atacama di utara Chile ambruk pada tanggal 5 Agustus lalu. Selama dua minggu, tidak ada satupun tanda mengenai keadaan para korban, apakah mereka tewas atau masih hidup. Sampai akhirnya hari Minggu, tanggal 22 Agustus petugas penyelamat akhirnya berhasil membuat saluran kecil yang mencapai ruang penyelamat tambang di kedalam 700 meter, tempat ke 33 penambang itu terperangkap. Upaya penyelamatan pekerja tambang di Chili ini merupakan aksi paling lama serta paling rumit yang pernah dilaksanakan dalam sejarah pertambangan.
Ayu Purwaningsih/dw/rtr/afp
Editor: Agus Setiawan