1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Jokowi: Pelonggaran PSBB Baru Sebatas Skenario Saja

18 Mei 2020

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas Senin (18/05), menegaskan pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pelonggaran PSBB. Hasil survei Median, tingkat kedisipilinan warga di wilayah PSBB sebesar 51,6 - 60,3 persen.

https://p.dw.com/p/3cNWs
Presiden Joko Widodo
Foto: Presidential Secretariat Press Bureau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal cara paling efektif dalam mengendalikan penyebaran COVID-19. Menurut Jokowi, ini adalah kunci penting dalam menangani pandemi COVID-19.

"Laporan yang saya terima dari para gubernur, baik yang menerapkan PSBB maupun yang tidak menerapkan PSBB, memang kesimpulannya adalah yang paling efektif dalam pengendalian penyebaran COVID ini adalah unit masyarakat yang paling bawah," kata Jokowi dalam pengantar ratas yang disiarkan akun YouTube Setpres, Senin (18/05).

Unit masyarakat yang dimaksud Jokowi adalah gugus tugas tingkat RT hingga desa. Jokowi kemudian memberi contoh tentang Bali.

"Oleh sebab itu saya minta kepada menteri yang terkait dengan ini, saya minta seluruh kepala daerah untuk memperkuat gugus tugas di tingkat RT, RW, atau desa, atau misalnya di Bali ada desa adat," sebut Jokowi.

Jokowi menegaskan pembentukan dan pemanfaatan gugus tugas tingkat RT-desa ini akan sangat menentukan. Jokowi menyebutnya sebagai kunci.

"Ini penting sekali. Ini kunci, kuncinya ada di sini. Gugus tugas tingkat RT, RW atau desa atau desa adat," sebut Jokowi.

Belum ada pelonggaran PSBB

Presiden Joko Widodo juga menegaskan belum ada pelonggaran PSBB.

"Saya ingin tegaskan belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Karena jangan muncul di masyarakat bahwa pemerintah sudah mulai melonggarkan PSBB. Belum. Belum ada kebijakan pelonggaran PSBB," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/05).

Pemerintah sejauh ini masih mempersiapkan skenario pelonggaran PSBB. Keputusan itu, kata Jokowi, juga melihat waktu yang tepat.

"Yang sedang kita siapkan ini memang baru sebatas rencana atau skenario pelonggaran yang akan diputuskan setelah ada timing yang tepat serta melihat data-data dan fakta di lapangan," ujarnya.

"Biar semuanya jelas, karena kita harus hati-hati, jangan keliru kita memutuskan," imbuhnya.

Survei kedisiplinan warga

Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei tentang disiplin atas physical distancing. Hasilnya, tingkat disiplin masyarakat selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebesar 51,6-60,3 persen.

Survei nasional yang digelar Median mengangkat tema 'Disiplin Atas Prinsip Physical Distancing Daya Tahan Terhadap PSBB dan Idul Fitri Saat COVID-19'. Sampai riset ini dibuat, setidaknya sudah ada empat provinsi dan 72 kabupaten/kota yang melaksanakan PSBB.

Hasil temuan didapat setelah Median melakukan penelitian dengan melibatkan 20.658 nomor telepon responden yang dipilih secara acak dari survei Median sebelumnya pada September 2018-Februari 2020. Dari total 20.568, diambil sampel sebanyak 1.000 responden dengan margin of error +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan masyarakat 95 persen.

Waktu pengambilan data berlangsung selama 10-15 Mei 2020. Dari hasil survei tersebut, Median menyimpulkan bahwa ada tiga perilaku warga di daerah PSBB yang perlu diperbaiki. Tiga perilaku dimaksud, yakni bekerja dari rumah, tidak beribadah di tempat ibadah dan taat terhadap peraturan transportasi.

"Tingkat disiplin warga di daerah PSBB terhadap tiga perilaku perlu diperbaiki, karena dalam sepekan terakhir sesuai data yang diambil, level disiplin baru menyentuh angka 51,6%-60,3%," demikian kesimpulan Median. (Ed: gtp/rap)

 

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Jokowi: Gugus Tugas RT/RW Itu Kunci Pengendalian COVID-19

Jokowi: Belum Ada Pelonggaran PSBB, Baru Sebatas Skenario

Survei Median: Tingkat Disiplin Warga di Daerah PSBB 60,3%