1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komnas HAM Gali Barbuk Penembakan Enam Laskar FPI

23 Desember 2020

Komnas HAM panggil Tim Bareskrim Polri untuk menggali soal barang bukti penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Komnas HAM menargetkan investigasi penembakan laskar FPI selesai pada Januari.

https://p.dw.com/p/3n89H
Rizieq Shihab
Imam besar FPI Rizieq Shihab saat tiba di Indonesia 10 November 2020Foto: Fajrin Raharjo/AFP/Getty Images

Komnas HAM hingga kini masih terus melakukan investigasi insiden penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) pengikut Rizieq Shihab. Komnas HAM menargetkan investigasi insiden penembakan laskar FPI oleh anggota kepolisian itu selesai pada Januari.

"Kalau bisa kita selesaikan di akhir bulan Desember ini kita selesaikan, tapi kalau nggak bisa, kami targetkan Januari awal itu harus kelar karena semakin cepat semakin baik, baik bagi Komnas HAM, baik bagi publik, baik bagi pencari keadilan," kata Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam di kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/12).

Komnas HAM menyatakan saat ini sedang fokus pada pendalaman dari semua pihak. Hampir semua pihak yang terlibat insiden itu sudah diperiksa oleh Komnas HAM.

"Semua pihak sudah diperiksa oleh Komnas HAM sejak proses awal sampai proses hari ini, tinggal kalau kami merasa kami butuhkan untuk pendalaman kami dalami, minggu ini adalah pendalaman semua yang telah kami peroleh," ujar Choirul Anam.

Panggil Bareskrim Polri

Komnas HAM memanggil Tim Bareskrim Polri yang menangani insiden penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) pengikut Rizieq Shihab. Komnas HAM menggali soal barang bukti (barbuk) senjata terkait penembakan 6 Laskar FPI tersebut.

"Bahwa kami mau memeriksa senjata api, senjata tajam, handphone, dan meminta keterangan petugas-petugas memperlakukan barang bukti tersebut untuk kita lihat, pertama adalah apakah benar ini senjata FPI, terus apa jenis senjatanya polisi. Itu yang mau kita cek, dan apa yang mereka perlakukan terhadap handphone yang diambil petugas kepolisian," kata Choirul Anam.

Konferensi pers penembakan enam laskar FPI (07/12)
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan) dan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman saat menggelar konferensi pers penembakan enam laskar FPI (07/12)Foto: Humas Polri

Choirul Anam mengatakan, pemanggilan hari ini penting dalam rangka mengetahui prosedur dan memperlakukan barang bukti. Tentunya, pemeriksaan dalam konteks penegakan HAM.

"Kami ingin tahu apa prosedurnya, bagaimana caranya, dan bagaimana mereka memperlakukan barbuk tersebut. Penting bagi kami untuk mengetahui itu karena dalam konteks hak asasi manusia," ujarnya.

Komnas HAM memeriksa seluruh barang bukti yang disita polisi terkait insiden penembakan itu. Selain Tim Bareskrim, Komnas HAM memanggil Tim Puslabfor terkait pemeriksaan barang bukti.

"Semua yang berkaitan dengan peristiwa yang sudah terjadi dan barang bukti yang dikuasai saat ini oleh polisi," pungkas Choirul Anam.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi tiba di kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/12) pada pukul 09.30 WIB. Ia kemudian disambut oleh tim Komnas HAM.

(Ed: rap/as)

Baca selengkapnya di: DetikNews

Komnas HAM Targetkan Investigasi Penembakan Laskar FPI Selesai Januari

Panggil Tim Bareskrim Terkait 6 Laskar FPI, Ini yang Digali Komnas HAM