1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Keluh Kesah Ridwan Kamil soal COVID-19 di Jabar

11 Agustus 2020

Kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sampaikan kesedihannya terkait banyaknya warga Jabar yang membutuhkan bansos. Kang Emil juga meminta Jokowi meningkatkan kapasitas tes COVID-19 di Jabar.

https://p.dw.com/p/3glhC
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan KamilFoto: Imago Images

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pagi ini menerima kunjungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di hadapan orang nomor 1 di RI itu, Ridwan Kamil menyampaikan kesedihannya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengawali acara dengan pemaparan darinya. Mulai dari progres penanganan wabah COVID-19 hingga kondisi perekonomian di Jabar saat ini.

Ketika dia mulai membahas ekonomi, Kang Emil mulai mengutarakan kesedihannya. Dia sedih lantaran selama pandemi penduduk Jabar yang menerima bantuan dari pemerintah meningkat drastis.

"Dari sisi ekonomi saya agak sedih nih Pak. Sebelum COVID-19, subsidi hanya 25% kepada populasi, sekarang 72% rakyat Jawa Barat tangannya di bawah," ujarnya dilansir melalui tayangan langsung dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/08).

Saat ini total penerima bantuan di Jabar mencapai 10.792.186 KK. Angka itu setara 72% dari total KK yang ada di Jabar yang jumlahnya sekitar 14 juta KK.

"Jadi bapak bisa bayangkan dari 50 juta (penduduk) hampir 3/4-nya itu sekarang posisinya meminta bansos. Jadi total penerimanya 10,7 juta, padahal kepala keluarga di Jabar yang merupakan penduduk terbesar di Indonesia ini hanya 14 juta," tambahnya.

Nihil zona merah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan dari 27 kabupaten dan kota di Jabar tidak ada satu pun yang masuk ke zona merah. Sebanyak 14 daerah masuk zona oranye dan sisanya kuning.

"Salah satu keputusan terbaik adalah PSBB provinsi, itu keputusan paling massif di seluruh 27 kabupaten dan kota. Saat ini kasus aktif 2.900-an, sembuh 4.400 an. Kami urutan ke-5," katanya.

Dari 27 kabupaten kota, menurutnya kini tidak ada zona merah. "13 sedang (oranye) dan 14 kuning," jelasnya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan dari kapasitas rumah sakit yang disediakan untuk isolasi pasien COVID-19, hanya 30 persen yang terpakai. "Jadi dari 2.900 itu hanya 30 persen yang dirawat, sisanya 70 persen merupakan OTG," jelas Kang Emil.

Minta tambahan tes

Dalam kesempatan ini, Ridwan Kamil (RK) pun meminta dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peningkatan kapasitas tes virus Corona (COVID-19). Sebab, jumlah pengetesan di Jabar saat ini terpaut jauh dari DKI Jakarta.

"Kapasitas testing Pak Presiden, kami ini punya kelemahan walaupun untuk level provinsi kami ini tertinggi setelah Jakarta. Kami sudah melakukan Jawa barat sudah melakukan 175 ribu, bisa dilihat agak jomplang dengan DKI Jakarta. Jadi kami mohon dukungan untuk mengejar rasio pengetesan setinggi-tingginya," kata RK.

Karena itu, RK meminta dukungan Jokowi untuk mengejar rasio pengetesan COVID-19 DKI Jakarta. Dia berharap, dengan kapasitas pengetesan yang semakin tinggi, penyebaran COVID-19 di Jabar dapat diatasi.

"Walaupun Bapak lihat setelah kami itu Jawa timur 107 ribu, Jawa tengah dan seterusnya. Tapi dengan testing lebih banyak kasus kami lebih sedikit. Jadi memang virus ini mungkin cc-nya berbeda di tiap daerah karena satu dan lain hal," ujarnya. (Ed: rap/pkp)

Baca selengkapnya di: DetikNews

Kang Emil Sedih, Corona Bikin 10 Juta Warga Jabar Harus 'Disuntik'

Di Hadapan Jokowi, Ridwan Kamil Sebut Jabar Nihil Zona Merah

RK Minta Bantuan Jokowi Tambah Tes Corona di Jabar: Jomplang dengan DKI