1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi: Media Harus Objektif dan Tak Tergelincir Polarisasi

9 Februari 2023

Presiden Jokowi meminta media massa tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif, dan tak tergelincir dalam polarisasi memasuki tahun politik. Media diharapkan mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil.

https://p.dw.com/p/4NGX5
Presiden Joko Widodo dan para wartawan di Cianjur, November 2022
Foto: via REUTERS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta media massa untuk tetap objektif jelang Pemilu 2024. Jokowi meminta media massa tidak tergelincir dalam polarisasi.

"Memasuki tahun politik media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif dan tidak tergelincir dalam polarisasi," kata Jokowi di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (09/02).

Jokowi juga meminta media massa untuk mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan jujur dan adil. Media massa, kata dia, harus tetap menjadi pilar demokrasi.

"Media harus mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta media massa untuk menjadi referensi utama dalam mendapatkan informasi.

"Menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Saya rasa itu yang penting," kata Jokowi.

Media mainstream jadi rumah penjernih informasi

Dalam sambutannya, Jokowi juga bicara pentingnya peran media mainstream saat ini. Menurutnya, media mainstream dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi.

"Bapak Ibu yang saya hormati, di tengah suasana seperti ini, insan media arus utama, media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi, penting sekali menjadi clearing house of information," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan media mainstream berperan penting sebagai communication of hope. Media mainstream, kata dia, harus menyajikan informasi yang terverifikasi.

"Menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope, yang memberi harapan kepada kita semuanya," ujarnya.

Jokowi melanjutkan peran utama media kini semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah keganasan post truth, pasca fakta dan pasca kebenaran.

"Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme," kata Jokowi. (ha/pkp)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Jokowi: Media Harus Objektif dan Tak Tergelincir Polarisasi di Tahun Politik