1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Tegaskan ASEAN Tak Boleh Jadi Proxy Siapapun!

3 Februari 2023

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan besar pertama dengan Menlu ASEAN dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn di Istana Negara, Jumat (03/02). Kepada delegasi, Jokowi meminta agar ASEAN tidak boleh menjadi proxy siapapun.

https://p.dw.com/p/4N3Am
Presiden Joko Widodo membuka penyelenggaraan G20 di Bali, November 2022
Foto: Indonesian Presidential Secretary

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Sekjen Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Menteri Luar Negeri dari negara-negara ASEAN. Pertemuan ini menjadi awal dari rangkaian pertemuan ASEAN di bawah Keketuaan Indonesia.

Pertemuan dengan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dan para menlu ASEAN itu digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Ada dua hal substantif yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan itu. Apa saja?

"Di dalam pertemuan tadi, Bapak Presiden menekankan dua hal. Yang pertama adalah ASEAN tidak boleh menjadi proxy siapapun. Di sini Bapak Presiden menekankan pentingnya sentralisasi dan kesatuan ASEAN yang perlu terus dijaga karena ini adalah modal utama ASEAN dan Bapak Presiden menekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi, hukum internasional, hak asasi manusia sesuai dengan apa yang ada di dalam piagam ASEAN," kata Menlu Retno LP Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (03/02).

Jokowi juga menekankan pentingnya Five-Point of Consensus. Dia meminta agar konsensus tersebut menjadi mekanisme utama ASEAN dalam menghadapi isu terkait Myanmar.

"Bapak Presiden juga menekankan bahwa Five-Point of Consensus akan tetap menjadi mekanisme utama ASEAN di dalam meng-address isu atau perkembangan di Myanmar. Itu yang pertama," ujarnya.

Kedua, Jokowi menekankan bahwa ASEAN harus menjadi epicentrum of growth atau pertumbuhan ekonomi di tengah gelapnya proyeksi ekonomi dunia saat ini. Kendati demikian, Jokowi juga disebut menekankan pentingnya menjaga stabilitas perdamaian di kawasan ASEAN.

"Namun, Bapak Presiden kembali lagi mengingatkan bahwa kita akan dapat menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth kalau kita mampu menjaga stabilitas perdamaian di kawasan," kata Retno.

"Jadi intinya itu yang disampaikan Bapak Presiden. Dua hal tetapi sangat substantif, sangat signifikan," imbuh dia.

Retno menuturkan bahwa para menlu ASEAN mengapresiasi pernyataan Jokowi tersebut. Para menlu juga disebutnya mendukung Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

"Apa yang disampaikan Bapak Presiden tadi diapresiasi oleh semua menteri luar negeri ASEAN. Beberapa menteri luar negeri ASEAN kemudian berbicara menyampaikan beberapa hal termasuk Laos sebagai ketua yang akan datang setelah Indonesia sekjen ASEAN juga bicara, kemudian Menteri Luar Negeri Singapura dan Menteri Luar Negeri Thailand. Semua intinya adalah kesiapan negara anggota ASEAN untuk mendukung Keketuaan Indonesia," papar Retno.

Retno melanjutkan, siang ini para Menlu ASEAN akan memulai rangkaian pertemuan dengan agenda working lunch yang akan membahas mengenai masalah Myanmar. Kemudian agenda dilanjutkan dengan ASEAN Coordinating Council.

"Dan besok kita akan melakukan pertemuan retreat. Rangkaian pertemuan para menteri luar negeri ASEAN ini merupakan pertemuan major, pertemuan besar pertama yang dilakukan di bawah Keketuaan Indonesia," pungkas dia. (ha/pkp)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Jokowi Tegaskan ASEAN Tak Boleh Jadi Proxy Siapapun!