Zaman Holocene Berakhir, Zaman Anthropocene Dimulai
29 Maret 2012Dalam pembukaan konferensi "Planet under Pressure" di London, para ilmuwan mengusulkan, untuk menyatakan sudah lewatnya zaman Holocene, yang menandai berakhirnya periode zaman es dan relatif stabilnya muka air laut sejak 12.000 tahun lalu. Secara resmi, zaman baru yang diberi nama Anthropocene, atau zaman manusia itu, menandai rekor perubahan lingkungan secara global, yang dipicu aktifitas manusia.
Para ilmuwan mengatakan, dengan menyatakan secara resmi datangnya zaman geologi baru, hal itu akan meningkatkan kesadaran lingkungan menyangkut luasnya perubahan yang terjadi di planet bumi. Dengan itu akan dicetuskan perubahan pada umat manusia, terkait cara pandang pada eksistensinya di bumi.
Pakar ekologi dari Universitas Maryland, Erle Ellis, menunjuk pada perubahan iklim, menyusut drastisnya cadangan ikan, berlanjutnya pembabatan hutan, hilangnya keragaman hayati yang makin cepat serta ledakan pertumbuhan populasi manusia, menyatakan, kondisi ekosistem di bumi zaman ini merefleksikan eksistensi dan aktifitas umat manusia.
"Di masa depan, pertanda dari zaman Anthropocene akan terlihat dimana-mana, misalnya, pada jejak sedimen, pada naiknya deposit karbon, serta pada jejaknya di kota-kota dan fosil binatang peliharaan", tambah Ellis.
Sinyal terobosan psikologis
Dengan menetapkan secara resmi nama zaman baru, para ilmuwan mengharapkan terjadi sinyal bagi terobosan psikologis. Umat manusia akan semakin menyadari, bahwa zaman Holocene yang stabil dan bertahan 12.000 tahun sudah berakhir.
"Kita melakukan akselerasi ke zaman baru", kata Will Steffen, direktur institut perubahan iklim di Australian National University. Sebuah zaman yang tidak sestabil zaman sebelumnya, yang mendorong perkembangan pertanian dan dengan itu peradaban manusia.
Zaman Anthropocene digambarkan oleh para ilmuwan, sebagai periode bumi yang berlari lepas kendali, dimana manusia mendorong proses yang jauh lebih kuat ketimbang kemampuannya untuk mengendalikan proses bersangkutan.
Terminologi zaman baru itu diperkenalkan oleh pakar kimia atmosfir Paul Crutzen pada tahun 2000. Sejak saat itu, nama zaman baru itu secara tidak resmi digunakan para ilmuwan. Komisi Internasional Stratigrafi diharapkan menerima secara resmi bahwa kita memasuki periode geologi baru, dengan nama zaman baru Anthropocene mulai tahun 2016.
Solusi masalah lingkungan global
Konferensi "Planet under Pressure" di London pekan ini, yang diikuti 2800 delegasi dari seluruh dunia, merupakani persiapan bagi konferensi tingkat tinggi lingkungan Rio+20. Para pakar mendiskusikan berbagai upaya, untuk mendobrak kurangnya kepedulian terhadap permasalahan lingkungan global.
Dokumen kebijakan yang disusun dalam konferensi ini, akan mengkaji kemakmuran warga dan pembangunan dari sudut yang berbeda. Dalam arti bukan hanya mengukurnya secara sederhana lewat tingkat pendapatan domestik kotor.
Di masa depan, faktor-faktor nilai jasa ekosistem, seperti penyerbukan tanaman, penjernihan air dan pembersihan udara, yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, juga akan dimasukkan pada penghitungan model bisnis.
Dengan menggalang kerjasama ilmuwan secara global, akan diteliti dan dibuat peramalan, akan seperti apa zaman baru itu. Dengan begitu juga dapat dibuat solusi bagi mitigasi atau adaptasi untuk efek terburuknya.
Robin Powell/Agus Setiawan
Editor: Dyan Kostermans