1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Wiranto Alami Dua Luka Tusuk Akibat Penyerangan di Banten

10 Oktober 2019

Menko Polhukam, Wiranto, alami dua luka tusukan akibat penyerangan orang tak dikenal saat ia tengah melakukan kunjungan ke Banten. Wiranto pun segera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto dengan menggunakan helikopter.

https://p.dw.com/p/3R0hW
Indonesien Sicherheitsminister Wiranto
Foto: picture-alliance/AP/A. Ibrahim

Menko Polhukam, Wiranto, terluka usai ditusuk seorang pria di Pandeglang, Banten. Wiranto mengalami dua luka tusuk.

"Sudah terkena lapisan perut. Ada dua tusukan di lapisan peritoneumnya," kata Dirut RSUD Pandeglang Berkah, Firmansyah, Kamis (10/10/2019).

Wiranto sempat dibawa ke RSUD tersebut usai diserang. Dokter-dokter menstabilkan kondisi Wiranto.

"Kondisinya sadar. (Luka) di perut sebelah kiri," ucap Firmansyah.

Anak buah Wiranto bernama Fuad juga terluka akibat serangan pria bersenjata tajam di Pandeglang. Fuad terluka di dada sebelah kiri.

"Anak buahnya Fuad juga melindungi, dada sebelah kiri sudah kita tangani, tidak terlalu parah," kata Firmansyah.

Wiranto saat ini sudah diberangkatkan ke Jakarta. Wiranto dibawa ke RSPAD Gatot Subroto naik helikopter.

Diserang saat keluar mobil

Polri membeberkan detik-detik peristiwa penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Banten. Menurut Polri, penyerangan itu terjadi sesaat usai Wiranto keluar dari mobil.

"Biasa kan ada pejabat minta salaman, sebagai pejabat beliau kan menyalami juga. tapi bagian pengamanan internal juga melakukan pengamanan. Tapi dalam waktu yang relatif sangat singkat seorang yang diduga pelaku itu langsung menusukkan benda tajam kepada beliau dan saat itu ada kapolsek juga mengalami luka," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Dedi menyebut lokasi penusukan Wiranto terjadi di Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Pandeglang. Peristiwa itu terjadi ketika Wiranto hendak meninggalkan lokasi dengan helikopter di wilayah tersebut.

Dia mengatakan peristiwa terjadi sangat cepat. Pelaku disebutnya kembali hendak melakukan penyerangan kedua setelah serangan pertama berhasil mengenai Wiranto.

Namun pada serangan kedua ini, pelaku tak mengenai Wiranto melainkan Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang ada di lokasi. Akibatnya, Dariyanto mengalami luka.

"Begitu srek langsung mau nyerang lagi, pada saat mau nyerang itu kena Kapolsek, pada saat mau diamankan setelah serang Pak Wiranto, mau diamankan, serang Kapolsek itu. Kapolsek kebetulan dekat pelaku dan Pak Wiranto," ujarnya.

Dedi mengatakan pihaknya masih mendalami senjata tajam yang digunakan apakah pisau atau gunting. Saat ini ada dua orang yang sudah diamakan polisi akibat kejadian itu.

"Kedua pelaku mendekat dengan senjata tajam masih kita dalami apa bentuk pisau atau gunting tapi yang jelas sudah dipersiapkan pelaku," tuturnya.

Polisi: Pelaku diduga terpapar ISIS

Dedi menyebut saat ini kedua orang yakni SA dan FA sedang diperiksa oleh Polisi. Diduga pelaku penusukan terpapar paham radikal ISIS.

"Informasi yang saya dapat dari Kabid Humas pelaku diduga terpapar paham radikal ISIS. Masih kita dalami. Densus 88 juga masih mintain keterangan para tersangka. Tersangka juga kan kondisinya boleh dikatakan tidak alami luka sedikitpun," ujar Dedi.

Polisi, kata Dedi, juga sedang mendalami apakah SA punya jaringan JAD. "Kita dalami SA memiliki jaringan JAD cirebon atau JAD lain di Sumatera," pungkasnya. (rap/hp)

 

Baca selengkapnya di: DetikNews

Ada Dua Luka tusukan di Perut Wiranto

Lindungi Wiranto, Anak Buah Luka di Dada kiri

Polri Beberkan Detik-detik Penusukan Wiranto di Pandeglang