Warga Libya Rayakan Pemilu Bersejarah
8 Juli 2012Terutama di ibukota Tripoli hari pemilihan (07/07) dirayakan sebagai pesta rakyat. Antrian panjang pemilih sudah terlihat beberapa jam sebelum bilik pemilihan dibuka. Para pemilih mengibarkan bendera nasional, kaum perempuan membagikan kue dan manisan serta bernyanyi bersama menantikan saat pemberian suara.
Para pemilih dengan bangga menunjukkan jarinya yang sudah dicelup tinta khusus, tanda mereka sudah memberikan suaranya. Kebanyakan menyebutkan, mereka membayar mahal untuk proses demokrasi di negaranya, antara lain dengan nyawa sanak saudaranya yang tewas dalam upaya menumbangkan rezim Gaddafi.
Kawasan Timur Rusuh
Sebaliknya di kawasan timur Libya, terutama di Benghazi yang merupakan kota cikal bakal pemberontakan melawan Muammar al Gaddafi, pemilihan parlemen dibayangi sejumlah aksi kekerasan. Kelompok pembangkang di Benghazi dilaporkan menyerbu bilik pemilihan dan membakar ratusan kartu suara. Di kota Ajdabiya demontran membakar peti suara di 14 dari 19 bilik pemilihan di kota itu.
Kelompok pro otonomi yang penentang pemilu menyatakan, merasa dirugikan dengan komposisi jatah kursi yang ditetapkan pemerintahan dewan transisi. Sebelumnya juga dilaporkan tiga kilang minyak di kawasan timur Libya dihentikan operasinya sebagai tanda protes.
Kini ditunggu dengan tegang hasil pemiliihan parlemen bebas pertama dalam 50 tahun terakhir di negara Afrika Utara itu. Partai-partai kuat yang diramalkan unggul antara lain partai-partai Islam Ikhwanul Muslim, Salafis, aliansi Al-Watan serta aliansi partai sekuler Front Nasional yang di zaman Gaddafi menjadi kelompok oposisi. Hasil pemilu, paling cepat dapat diumukan Senin (09/07)
AS(afp,rtr,dpa,dapd)