1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiIndonesia

Warga Kesulitan Beli Minyak Goreng Harga Murah

2 Februari 2022

Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. Namun, Kemendag memastikan stok dalam negeri cukup banyak.

https://p.dw.com/p/46OfS
Stok minyak goreng kosong
Stok minyak goreng di sejumlah pasar swalayan sudah habis terjualFoto: Rengga Sancaya/detikcom

Kementerian Perdagangan mengungkap stok minyak goreng ke supermarket sudah mulai meluncur lagi per 1 Februari kemarin. Setidaknya ada 4 juta liter yang sudah meluncur.

Meski demikian, ternyata warga masih sulit mendapatkannya di berbagai toko ritel sehingga terpaksa beli di pasar atau warung setempat dengan harga Rp18.000/liter.

"Biasanya beli di warung, minyak itu kalo yang seliter di sini Rp 18.000," kata Yeyen, salah satu warga Depok yang ditemui detikcom, Rabu (02/02).

Dengan harga yang jelas berbeda dari ketentuan Kemendag, ia mengaku agak keberatan. Meski keberatan, Ia tetap membeli demi membantu pedagang yang minyak gorengnya tidak laku. "Keberatan sih, tapi kasihan warung dekat rumah," tambahnya.

Yeyen juga bercerita jika dirinya jarang ke toko ritel karena persediaan minyak goreng di sana selalu kosong. Ia juga pasrah jika merk minyak goreng yang dibeli tidak seperti biasanya.

"2 hari yang lalu belinya (minyak goreng) di warung, jarang belinya kalau ke toko ritel. Nggak susah sih carinya, cuma merk minyak gorengnya nggak kaya biasanya, bukan Tropical, Sunco," imbuh Yeyen.

Hal ini juga dialami oleh warga Bekasi bernama Baren. Ia mengatakan sangat sulit untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah, baik di minimarket atau di pasar tradisional.

"Minyak goreng di minimarket wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi stok minyak kosong," jelasnya.

Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan pasokan minyak goreng di Jakarta hingga Kalimantan sudah mulai tersedia. Oke mengatakan, secara total minyak goreng yang akan digelontorkan ke minimarket dan supermarket sebanyak 25 juta liter. Sementara, untuk ke pasar rakyat yang akan diutamakan untuk dipasok adalah minyak goreng curah.

"Yang kita upayakan saat ini minyak goreng curah ke pasar. Sudah mulai tinggal dalam proses pengiriman ke pasar. Harusnya Jakarta lebih cepat," ujarnya.

Kemendag buka suara soal penimbunan minyak goreng

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan ada pihak yang menimbun minyak goreng di balik kekosongan stok. Oke Nurwan mengatakan, mereka yang menimbun akan mengalami kerugian.

"Enggak saya yakin enggak. Karena gini begitu bulan kemarin mereka menimbun minyak goreng curah atau sederhana. Ya enggak bisa dijual karena apa? Saya sudah turunin harganya minyak goreng curah Rp11.500/liter dan kemasan sederhana Rp13.500/liter," katanya kepada detikcom, Rabu (02/02).

Minyak goreng dijual di warung
Meski warga sulit mendapatkan minyak goreng, Kemendag memastik stok komoditas tersebut cukup banyakFoto: Grandyos Zafna/detikcom

Begitu juga dengan oknum yang menimbun minyak goreng kemasan premium. Oke mengatakan karena harganya sudah lama turun menjadi Rp14.000/liter. "Mereka tambah rugi lagi," tambahnya.

Oke menjelaskan stok minyak goreng dalam negeri cukup banyak. Keperluan dalam sebulan mencapai 327 juta liter. Sampai saat ini, pengusaha minyak sawit disebut tengah berupaya memenuhi keperluan tersebut.

"Saat ini semua saya paksa. Pada dasarnya mereka kan harus segera mengirim (ke dalam negeri) kalau tidak segera mengirim enggak bisa ekspor. Jadi harusnya cepat. Makanya kalau mereka tidak cepat-cepat yang ekspor itu akan kena penalti," tutupnya. (Ed: ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Kemendag Klaim Minyak Goreng Aman, tapi Warga Mondar-Mandir Nggak Nemu

Minyak Goreng Kosong Gara-gara Ditimbun? Kemendag Buka Suara