Waligereja Jerman Usulkan Hari Libur Antaragama
11 September 2020„Adanya hari kebersamaan dan refleksi di hari tersebut akan baik untuk Jerman,“ ujar Presiden Konferensi Waligereja Jerman, Uskup Georg Bätzing dalam editorial tentang pandemi corona yang diterbitkan halaman khusus Christ & Welt (Kristen dan Dunia), suplemen media Jerman, Die Zeit.
Krisis corona tidak hanya menimbulkan penderitaan tetapi juga memutus kehidupan sehari-hari. Masyarakat diharapkan meninjau pandangan tentang kebersamaan, demikian tulis Bätzing dalam editorialnya.
Menanggapi lockdown dan pembatasan sosial ia menulis: “Kita pasti tidak akan pernah melupakan pengalaman mendalam seperti itu sebagai gangguan besar dalam kehidupan sehar-hari."
Uskup Bätzing menyarankan untuk memberlakukan hari libur nasional antaragama untuk membangun kerukunan setelah pengalaman pandemi.
Selama ini Yudaisme, Kristen dan Islam berbagi tradisi umum hari istirahat mingguan dalam ritme tujuh hari, tulis sang uskup, dengan mengacu pada hari istirahat dan salat umat muslim pada hari Jumat, orang Yahudi pada hari Sabat dan umat kristiani pada hari Minggu.
Di masa depan, ada ancaman segmentasi dan perbedaan masyarakat, maka segala sesuatu yang mempromosikan kebersamaan menjadi sangat berharga. Disebutkannya: "Bukankah di hari seperti itu kita bisa merasakan kebersamaan dan berefleksi, agar menjadi penyembuhan luar biasa bagi orang beriman maupun tidak beriman untuk bersama-sama?"
Ketua Konferensi Rabi Jerman, Andreas Nachama, menyambut baik isulantu."Itu adalah proposal positif yang dapat mengarah pada pertukaran (perspektif) yang sangat baik," katanya kepada Kantor Berita Katolik Jerman, KNA. Dia mengatakan bisa membayangkan terbangunnya diskusi yang konkret tentang hari libur bersama bagi Yahudi, Kristen dan Islam mulai tahun ini atau tahun depan.
ap/hp (kna/die zeit)