1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Virus Corona Bukan Hanya Ambil Nyawa

4 April 2020

Hari ini juga tercatat penambahan orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Namun wabah juga menyulut kerugian besar yang masih akan dirasakan saat wabah sudah bisa diatasi nanti.

https://p.dw.com/p/3aSTE
Pria mengenakan APB bersihkan mesjid
Foto simbol pembersihan dengan disinfektanFoto: Reuters/Antara Foto/Zabur Karuru

Sebanyak 41 warga Kota Bandung dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19) per Sabtu (4/4/2020) malam. Dari data yang dihimpun detikcom, dalam situs Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, Kecamatan Cicendo menjadi kecamatan yang memiliki banyak warga terpapar corona. 
 
Ada delapan orang warga Kecamatan Cicendo dinyatakan positif corona. Disusul Kecamatan Kiaracondong (Kircon) dengan lima orang warga positif corona. Dari 41 orang yang positif corona,23 masih menjalani perawatan, 6 sembuh dan 12 meninggal dunia. 

Puluhan ribu orang kehilangan mata pencaharian 

Sementara itu, sebanyak 43 ribu pekerja dari berbagai skala di Jawa Barat terimbas wabah virus corona atau COVID-19. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar hingga Sabtu (4/4/2020), 40 ribu tenaga kerja dirumahkan dan 3 ribu lainnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). 


Kadinsakertrans Jabar Mochamad Ade Afriandi mengatakan, fenomena itu terjadi akibat efek domino dari pembatasan produksi yang dilakukan sejumlah industri berskala besar. Sulitnya memperoleh bahan baku impor dari negara yang tengah menerapkan lockdown menjadi salah satu pemicunya. 

Ketidakpastian ekonomi di negara yang dikarantina total juga membuat sejumlah pembeli, terpaksa menunda bahkan membatalkan pesanan. "Otomatis, itu saja sudah mengurangi produktivitas perusahaan atau industri di Jabar, nah dari 502 perusahaan (industri) itu kan 86,6 persen yang terdampak," katanya. 

Banyak bisnis merugi 

Efek negatif wabah corona juga melanda bisnis di kota-kota lain Indonesia. Sebanyak 1.139 hotel telah tutup dan 1.174 hotel tutup dengan mengenakan cuti atau PHK terhadap karyawannya. Hal ini terjadi sebagai dampak dari pandemi COVID-19. 

Berdasarkan data yang diterima detikcom dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), angka yang sudah tembus 1.000 itu dihitung per 1 April 2020. Selain itu, ada pula 286 restoran dan tempat hiburan yang tutup. Jumlah ini pun diprediksi akan terus meningkat seiring dengan belum tertanganinya COVID-19 di Indonesia. 

"Saya yakin masih lebih banyak dari itu. Itu kita collect datanya melalui Badan Pimpinan Daerah seluruh Indonesia jadi setiap hari mereka update data terus jika ada yang tutup lagi. Ada daerah-daerah yang kabupaten/kotanya cukup besar jadi nggak mudah juga (mendata). Kita kan kontaknya langsung yang di provinsi, " kata Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran kepada detikcom, Sabtu (4/4/2020). 

Data menunjukkan, penutupan hotel, restoran dan tempat hiburan itu tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa provinsi dengan kondisi terparah adalah di DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan. Sumber: detik.com, Ed.: ml/yp 

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Warga Bandung Positif COVID-19 Terbanyak di Cicendo dan Kiaracondong

Imbas Corona, 3 Ribu Pekerja di Jabar di-PHK dan 40 Ribu Dirumahkan

Ribuan Hotel di Indonesia Tutup Akibat Pandemi Corona