Uji Coba Vaksinasi Massal Covid-19 di Jerman
Jerman sedang menyiapkan fasilitas vaksinasi massal Covid-19 di seluruh negeri. Di kota Ulm dilakukan uji coba untuk menguji sistem kerja dan efektivitasnya.
Bis khusus melayani transportasi ke pusat vaksinasi
Di kota Ulm, negara bagian Baden-Württemberg dilangsungkan ujicoba vaksinasi massal pada 21 November 2020. Para relawan dibawa menuju lokasi pusat vaksinasi dengan alat transportasi khusus.
Pusat vaksinasi di lahan pameran
Gedung di lahan pameran di Ulm diubah menjadi pusat vaksinasi Covid-19. Setiap negara bagian di Jerman akan mendirikan pusat-pusat vaksinasi Covid-19 agar vaksinasi bisa berjalan lancar dan efektif, sesegera mungkin setelah vaksin tersedia.
Para pekerja Palang Merah Jerman dikerahkan
Para pekerja Palang Merah Jerman dikerahkan untuk melakukan uji coba vaksinasi Covid-19. Simulasi ini penting untuk mengetahui, berapa orang bisa divaksinasi dalam sehari dan apa saja yang perlu disiapkan dan diperhatikan.
Dari registrasi sampai pemantauan setelah vaksinasi
Para pekerja harus mencatat semua data penting peserta, dari saat registrasi sampai pemantauan setelah vaksinasi. Dalam ujicoba di Ulm ditargetkan vaksinasi 120 orang dalam waktu 1 jam.
Perdana Menteri memantau langsung
Perdana Menteri negarta bagian Baden Württemberg, Winfried Kretschmann memantau langsung persiapan dan pelaksanaan uji coba vaksinasi Covid-19 di kota Ulm itu.
Relawan tenaga kesehatan melakukan simulasi vaksinasi
Dua relawan tenaga kesehatan melakukan simulasi vaksinasi Covid-19. Uji coba serupa juga berlangsung di negara bagian Jerman yang lain. Pemerintah Jerman memperkirakan, vaksinasi massal sudah dapat digelar bulan Desember tahun 2020 ini.
Simulasi vaksinasi massal targetkan 1500 orang per hari
Pemerintah negara bagian Baden Württemberg menargetkan vaksinasi 1500 per hari di satu pusat vaksinasi. Pemerintah juga menyiapkan daftar prioritas, yang menetapkan kelompok-kelompok warga mana saja yang akan mendapat vaksinasi pertama kali. Yang menjadi prioritas utama antara lain kelompok berisiko tinggi, aparat keamanan dan pekerja kesehatan. (Teks: Hendra Pasuhuk/as )