UE Siapkan Ratusan Miliar Untuk Stabilkan Euro

Menteri keuangan Uni Eropa menggelar pertemuan darurat di Brussel, Minggu (09/05) untuk membahas dua topik: pengucuran dana bantuan bagi Yunani dan masa depan mata uang Euro. Masalah kedua sebenarnya merupakan masalah ke-16 negara pengguna mata uang Euro. Swedia misalnya masih menggunakan mata uang krona. Menteri keuangan Swedia Anders Borg menegaskan:

"Pada intinya, ini adalah masalah kelompok pengguna Euro. Mereka yang menimbulkan masalah ini. Dan bagi kami jelas, bahwa pembayar pajak Swedia tidak bersedia untuk mengucurkan dana bagi warga Yunani yang pensiun di usia 40 atau 50 tahun, ini sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan."

Swedia memberlakukan paket penghematan yang ketat di tahun90an. Berkat kebijakan ketat ini Swedia berhasil menyehatkan anggaran negaranya. Sementara itu, menteri keuangan Austria memperingatkan untuk tidak hanya mengkambinghitamkan pasar global sebagai pemicu krisis ini.

"Saya tidak setuju kalau hanya para spekulan saja yang disalahkan. Yang dapat menjadi mangsa para sepkulan hanyalah negara yang selama puluhan tahun menjalankan kebijakan ekonomi dan fiskal yang buruk."

Tapi terlepas dari semua perbedaan pendapat, negara-negara Uni Eropa pada akhirnya mengisyaratkan satu tekad dan kekuatan bersama. Negara Uni Eropa yang terancam kebangkrutan menerima akses pada dana berupa kredit dan jaminan senilai 750 miliar Euro atau sekitar 10.000 triliun Rupiah. Dana kredit sebesar 60 miliar Euro disediakan Komisi Eropa dari anggaran rumah tangga Eropa. Jika ini tidak mencukupi maka negara pengguna mata uang Euro menyiapkan 440 miliar Euro tambahan berupa kredit dan jaminan bilateral. Dana Moneter Internasional (IMF) menjanjikan dana 250 miliar Euro, jadi keseluruhan jumlahnya 750 miliar. Komisaris urusan mata uang Euro Olli Rehn merangkum hasil pertemuan darurat sebagai berikut.

"Upaya konsolidasi negara anggota, bantuan keuangan Komisi Eropa dan negara lainnya serta keputusan Bank Sentral Eropa membuktikan bahwa kami akan berjuang untuk mempertahankan mata uang Euro, apapun yang terjadi."

Peran Bank Sentral Eropa memang masih belum jelas karena masalah kemandirian bank tersebut masih rancu.

Bahwa solidaritas antara negara pengguna mata uang Euro dan negara lainnya tetap terbatas tampak jelas jika menyimak kata-kata menteri keuangan Inggris Alistair Darling.

"Yang tidak dapat dan tidak mau kami lakukan adalah menyokong mata uang Euro. Ini adalah tugas , negara-negara yang menggunakan mata uang bersama di kawasan Euro."

Di antara 27 negara Uni Eropa, 16 negara menggunakan mata uang Euro, di antaranya Jerman, Perancis, Spanyol, Portugal dan Yunani. Selain itu, mata uang tersebut juga digunakan di sejumlah kawasan di luar Uni Eropa. Krisis mata uang Euro dipicu krisis keuangan di Yunani yang hampir bangkrut.

Christoph Hasselbach/Ziphora Robina
Editor: Hendra Pasuhuk