Turki Kembangkan Sayap di Kawasan Afrika
13 September 2011Sambutan bagi Perdana Menteri Turki Reccep Tayyip Erdogan di Kairo layak seorang pahlawan. Ribuan orang berkumpul dan bertepuk tangan. Ada photo Erdogan yang ditulisi “Pahlawan”, beberapa lainnya bertuliskan “Turki-Mesir bergandeng untuk masa depan”, kemudian banner yang agaknya diusung anggota Ikhwanul Muslimin, bertuliskan “Erdogan, Erdogan – Selamat datang saudara kami”. Tampaknya sengketa Turki dengan Israel, soal penembakan aktivis Turki di kapal bantuan pro-Palestina, telah menaikkan pamor PM Turki itu di mata khalayak Mesir.
Bisa Menggeser Posisi?
Sementara bagi kalangan pemerintah an Mesir, bermitra dengan Turki juga hal yang penting, meski mungkin lebih pelik. Mesir sejak dulu merupakan salah satu negara terkemuka di kawasan Arab, sementara Turki kini secara ekonomi tengah naik daun. Popularitas Erdogan di dunia Arab bisa mendorong Mesir ke posisi belakang.
Menurut Direktur lembaga Jerman Friedrich-Ebert Stiftung di Istanbul, Michael Meier, "Ankara berusaha menyadap keuntungan musim semi Arab yang tengah bergulir. Ankara adalah negara berekonomi kuat dan memiliki ikatan historis dengan kawasan tersebut. Kini Ankara merasa cukup kuat untuk berperan sebagai kekuatan regional“
Meier mengingatkan, meski ini merupakan kunjungan Perdana Menteri Turki yang pertama dalam 15 tahun, di dalam negeri Erdogan berhasil meraih dukungan 50 persen suara parlemen Juni lalu. Selain itu juga berhasil meredam militer yang sebelumnya sangat berkuasa. Sementara di negara-negara yang dikunjunginya, arus perubahan masih berlangsung. Michael Meier, menilai bagi Erdogan kunjungan ke Mesir ini tepat waktu, “Erdogan akan mengupayakan kemitraan yang lebih kuat. Mesir merupakan negara adalah di kawasan itu dan bagi Turki menguntungkan apabila kedua negara bekerjasama.“
Fokus pada Militer dan Diplomasi
Di Kairo hari Selasa (13/9), Perdana Menteri Turki mengadakan serangkaian pertemuan yang terfokus pada hubungan militer dan diplomatik. Ia bertemu dengan Panglima Mohamed Hussein Tantawi dari Dewan Militer, koleganya Perdana Menteri Essam Sharaf yang memimpin pemerintahan transisi dan organisasi-organisasi pro-demokrasi. Erdogan juga direncanakan juga menyampaikan dua pidato di Mesir, yang pertama dihadapan para pemuka Liga Arab dan seperti beberapa pemimpin internasional sebelumnya, di Universitas Kairo.
Kepada media Mesir sebelumnya, Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Mesir akan saling menunjukkan apa yang dapat dilakukannya untuk meningkatkan kerjasama bilateral dan internasional. Salah satu tema yang menjadi perhatiannya adalah situasi di Suriah, yang ia kuatirkan bisa terus memburuk hingga menjadi perang saudara. Tapi tema Palestina dan Israel juga akan mendapat tempat. Dalam pertemuan dengan para pemuka Liga Arab, Erdogan berpeluang menemui Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas, yang dalam proses mengajukan permohonan keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Dari Mesir, Perdana Menteri Turki Erdoganyang memimpin partai berhaluan Islam, Partai Keadilan dan Pembangunan,juga akan berkunjung ke Libya dan Tunisia.
rtr/dpa/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk