Transformasi Basti Hingga Jadi Mr. Schweinsteiger
Bastian Schweinsteiger umumkan keputusannya gantung sepatu di akhir musim Liga MLS melalui media sosial Instagramnya. Mari kita lihat perjalanan karir salah satu gelandang paling atraktif yang pernah dimiliki Jerman.
Debut profesional di usia 18 tahun
Bastian Schweinsteiger yang tumbuh besar di selatan kota München, pertama kali bermain bola saat masih berusia tiga tahun. Di usia 14 tahun ia masuk dalam program akademi Bayern München, dan di tahun 2002 ia menandatangani kontrak profesionalnya saat masih berusia 18 tahun.
Pertandingan timnas pertama di usia 19 tahun
Schweinsteiger memulai debutnya di timnas Jerman bersama-sama dengan rekannya Lukas Podolski di sebuah pertandingan Euro 2004 melawan Hongaria pada tanggal 6 Juni 2004. Saat itu Jerman kalah 2-0 dan tereliminasi dari fase group Euro 2004 di Portugal.
Delapan gelar Bundesliga
Schweinsteiger yang memiliki teknik di atas rata-rata dengan cepat menembus skuat utama Bayern München. Memiliki tackle yang kuat, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini membuktikan bahwa dirinya mampu ikut membantu pertahanan tim alih-alih hanya sekedar membantu serangan. Ini menjadikannya idola para supporter. Schweinsteiger meraih delapan gelar Bundesliga bersama Bayern München.
Akhirnya juara Liga Champions
Butuh bertahun-tahun bersama rekannya yang sama-sama membela timnas Jerman, Philipp Lahm, Schweinsteiger akhirnya berhasil membawa piala Liga Champions ke München. Bayern berhasil mengalahkan rival terberatnya di Bundesliga, Borussia Dortmund dengan skor 2-1 pada partai final yang dihelat di Stadion Wembley, London, Inggris.
Juara Piala Dunia 2014
Banyak orang menilai masa keemasan Schweinsteiger sudah lewat ketika ia membela Jerman di Piala Dunia 2014 yang dihelat di Brasil. Namun, ia berhasil mematahkan semua kritikan tersebut dengan menampilkan permainan gemilangnya di partai final melawan Argentina, dan Schweinsteiger menjadi kunci kemenangan timnas Jerman.
Juara FA Cup dan Carabao Cup
Publik terkejut atas keputusan Schweinsteiger tinggalkan München, klub yang dibelanya selama 17 tahun. Pada tahun 2015 ia pindah ke Manchester United. Namun, ia kerap diterpa cedera dan tidak pernah mendapatkan posisi utama di MU. Akhirnya ia tidak dimainkan oleh pelatih MU kala itu, Jose Mourinho. Terlepas dari sedikit penampilannya, ia berhasil persembahkan gelar juara Piala FA dan Carabao Cup.
Menikahi Ana Ivanovic
Namun, kehidupan bukan melulu soal sepak bola. Hanya beberapa hari setelah Jerman tersingkir dari Euro 2016 di Prancis, Bastian Schweinsteiger menikahi kekasihnya, mantan petenis nomor 1 dunia asal Serbia, Ana Invanovic, di Venesia.
Pertandingan terakhir untuk timnas
Pada Agustus 2016, Bastian Schweinsteiger bermain untuk terakhir kalinya membela timnas Jerman. Saat membawa Jerman menang 2-0 dalam pertandingan persahabatan melawan Finlandia Mönchengladbach. Itu merupakan pertandingan Schweinsteiger ke-121 untuk negaranya. Enam bulan setelahnya, dia melanjutkan petualangannya ke Amerika untuk bergabung dengan klub Major League Soccer, Chicago Fire.
Penyelamat Chicago Fire
Pada 1 April 2017, Bastian Schweinsteiger mencetak gol pertamanya pada debut di klub barunya, Chicago Fire. Dia memberikan pengaruh besar bagi Chicago Fire, membantu klub tersebut lolos ke babak playoff setelah menduduki posisi paling buncit di klasemen wilayah timur selama dua musim berturut-turut. Pada tahun 2018, Chicago Fire hanya menang 6 pertandingan dari total 27 pertandingan.
Putuskan pensiun
"Saya akan mengakhiri karir pada akhir musim ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada fans dan klub yang saya bela FC Bayern, Manchester United, Chicago Fire, dan timnas Jerman. Kalian membuat waktu yang sulit dipercaya ini nyata bagi saya. Mengucapkan perpisahan membuat saya bernostalgia, namun saya juga menantikan tantangan menarik lain yang menunggu di depan. Saya akan setia pada sepak bola."