Apakah Tiket Transportasi Umum 9 Euro di Jerman Berhasil?
5 Juli 2022Untuk meringankan beban warga menghadapi kenaikan harga energi, pemerintah koalisi Jerman meluncurkan program tiket perjalanan 9 euro per bulan. Tiket bulanan itu berlaku untuk semua jenis kereta api regional dan jaringan bus umum di seluruh Jerman. Tiket supermurah itu direncanakan untuk jangka waktu tiga bulan, dari Juni sampai Agustus.
Tiket super murah 9 euro ternyata disambut dengan antusias oleh warga, terutama saat Jerman memasuki masa musim liburan sekolah. Sebelumnya, operator kereta api Jerman Deutsche Bahn telah memperingatkan bahwa infratsruktur dan kapasitas mereka bisa kewalahan menghadapi serbuan penumpang, dan mengimbau penumpang kereta api sebaiknya tidak membawa sepeda ke atas kereta.
Penyelenggara transportasi umum di Jerman juga mengatakan, mereka hanya punya sedikit waktu untuk mempersiapkan diri. "Kami harus menyesuaikan infrastruktur penjualan karcis dan menyediakan bus, kereta api, dan personel tambahan —itu tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat," kata Lars Wagner dari Asosiasi Perusahaan Transportasi Jerman, VDV, organisasi payung yang mewakili lebih dari 600 perusahaan transportasi umum.
Penyelenggara transportasi umum kewalahan
Memang realitanya, bus dan kereta akhirnya penuh sesak, terutama di jalur-jalur wisata yang populer. "Di negara bagian Berlin dan Brandenburg misalnya, jumlah penumpang menunjukkan peningkatan yang cukup besar untuk kereta yang berangkat ke kawasan pantai laut Baltik dan tujuan akhir pekan populer lainnya", kata Joachim Radünz dari perusahaan transportasi umum Berlin-Brandenburg, VBB.
Tiket supermurah 9 euro memang menarik banyak orang yang tadinya jarang bepergian karena biaya mahal, untuk sekarang mencobanya dengan memakai transportasi umum. Peluncuran tiket ini memang dimaksudkan juga untuk menarik lebih banyak warga agar meninggalkan mobil pribadi dan menggunakan transportasi umum, terutama kereta api.
"Namun, ini menyebabkan serangkaian tantangan baru", kata Lars Wagner menambahkan. Pelancong yang tidak pernah menggunakan transportasi umum misalnya, tidak mengetahui bagaimana caranya mencapai setasiun dan peron. Mereka juga tidak tahu bagaimana melihat informasi dari jalur mana kereta berangkat dan di mana mereka harus pindah kereta. "Ini menyebabkan banyak penundaan perjalanan, karena penumpang yang bingung akan turun dari kereta ke peron, mencoba mencari jalur mereka sendiri, sehingga menghalangi orang lain untuk keluar atau naik."
Untuk itu, penyelenggara transportasi umum sudah mengerahkan petugas layanan di beberapa stasiun, yang bisa membantu para pelancong menemukan jalan mereka dan meminimalkan penundaan.
Angka penjualan tiket melonjak
Sejauh ini, minat untuk membeli tiket 9 euro sangat tinggi. Menurut perkiraan VDN, ada sekitar 21 juta tiket terjual sampai awal Juli. Selain itu, ada sekitar 10 juta pemegang tiket musiman untuk transportasi umum yang otomatis menerima tiket degan harga diskon.
Angka penjualan tket memang melampaui ekspektasi penyelenggara transportasi umum. Berlin dan Brandenburg mencatat peningkatan hingga 25% di rute tertentu, kata juru bicara VBB Joachim Radünz.
Dia menerangkan, tiket 9 euro sukses besar di Berlin dan Brandenburg, di mana banyak yang memilih naik kereta api dan bus daripada mengendarai mobil sendiri. "Orang-orang menggunakan tiket pada akhir pekan, membawa anak-anak mereka, menuju Berlin utara, hutan Spree dan tujuan lainnya", papar Ranünz.
Lars Wagner dari Asosiasi Perusahaan Transportasi VDV menerangkan, dia tentu senang bahwa tiket 9 euro mendorong lebih banyak orang menggunakan transportasi umum, tapi dia juga lebih kritis menilai kebijakan tiket supermurah itu. "Kementerian Transportasi menyediakan anggaran 2,5 miliar euro selama tiga bulan, untuk mengkompensasi hilangnya pendapatan yang disebabkan kebijakan harga tiket murah — tapi tidak ada dana yang tersedia untuk merekut personel tambahan, dan mengoperasikan bus atau kereta api tambahan."
Pemerintah Jerman belum memutuskan, apakah tiket 9 euro nantinya akan diperpanjang setelah bulan Agustus. Tetapi sudah banyak pihak yang mendesak agar program subsidi itu diperpanjang, apalagi harga energi akan tetap tinggi.
(hp/as)