Theresa May dan UE Sepakati Protokol Tambahan Brexit
12 Maret 2019Sehari sebelum pemungutan suara di parlemen Inggris hari Selasa ini (12/3), Perdana Menteri Theresa May datang ke Strassbourg untuk melakukan upaya terakhir mengubah Perjanjian Brexit yang telah disepakati dengan Uni Eropa namun berulangkali ditolak oleh parlemen Inggris.
Dalam konferensi pers bersama Ketua Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker, kedua politisi menyatakan telah berhasil mencapai kesepakatan untuk sebuah protokol tambahan.
Theresa May mengatakan protokol tambahan Kesepakatan Brexit itu akan memberikan "perubahan yang mengikat secara hukum" pada bagian yang berkaitan dengan perbatasan Irlandia. Sedangkan Jean-Claude Juncker mengingatkan, ini adalah kesempatan terakhir.
"Dalam politik, kadang-kadang Anda mendapatkan kesempatan kedua. Yang Anda lakukan dengan kesempatan kedua ini yang penting. Karena tidak akan ada kesempatan ketiga," kata Juncker ke arah anggota parlemen Inggris.
Penting untuk mengatasi keraguan di parlemen Inggris
Theresa May mengatakan, protokol tambahan ini penting untuk mengatasi keraguan anggota parlemen tentang mekanisme dalam Kesepakatan Brexit yang berkaitan dengan status perbatasan antara wilayah Inggris Irlandia Utara dengan Republik Irlandia yang anggota Uni Eropa. Mekanisme ini dikenal sebagai "backstop", yaitu jaminan bahwa Inggris setelah Brexit tetap berada dalam sistem pajak Uni Eropa, sampai ada perjanjian perdagangan baru Inggris-Uni Eropa.
Pendukung Brexit di parlemen menolak backstop karena khawatir nantinya ada hambatan dalam negosiasi perjanjian perdagangan Inggris-Uni Eropa sehingga Inggris untuk waktu tidak terbatas akan tetap terikat pada sistem pajak Uni Eropa. Theresa May mengatakan, protokol tambahan yang disepakati "akan menjamin bahwa Uni Eropa tidak dapat menerapkan backstop tanpa batas."
"Sekarang adalah saatnya untuk bersama-sama mendukung Kesepakatan Brexit yang lebih baik ini dan memenuhi keinginan rakyat Inggris," kata Theresa May.
Spekulasi tentang perpanjangan batas waktu
Jean-Claude Juncker kembali memperingatkan parlemen Inggris bahwa "tidak akan ada negosiasi baru" jika anggota parlemen menolak protokol tambahan itu.
Inggris menurut jadwal akan keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret mendatang. Namun sampai saat ini parlemen Inggris menolak Kesepakatan Brexit. Hari Selasa ini (12/3) parlemen kembali akan melakukan pemungutan suara. Jika Kesepakatan Brexit dan protokol tambahan tetap ditolak, maka Inggris akan berpisah dengan Uni Eropa tanpa perjanjian (No-Deal-Brexit).
Situasi ini dikhawatirkan bisa menimbulkan kekacauan di perbatasan Inggris-Uni Eropa dan dalam lalu lintas barang serta transportasi udara. Kalangan politik di Inggris juga berspekulasi, Uni Eropa akan menyetujui pengunduran jadwal, seandainya sampai 29 Maret belum juga ada kesepakatan di parlemen Inggris.
hp/na (rtr,afp, ap)