Taliban Serang Pertemuan Rahasia ISAF
28 Mei 2011Serangan Taliban terhadap pertemuan rahasia antara militer Afghanistan, pejabat pemerintahan dan perwira tinggi militer Bundeswehr hari Sabtu (28/5) menewaskan dua serdadu Jerman. Empat serdadu lainnya, di antaranya Komandan pasukan ISAF di Afghanistan Utara, Jendral Markus Kneip mengalami luka serius.
Ledakan di kantor gubernur provinsi Takhar itu juga menewaskan kepala polisi Afghanistan Utara, dua pengawalnya dan sekretaris gubernur. Gubernur Abdul Jabar Taqwa sendiri mengalami luka bakar serius dan masih berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Serangan Taliban ditujukan terhadap apa yang disebut sebagai pertemuan rahasia antara Afghanistan dan Jerman. Pertemuan semacam itu rutin digelar oleh pasukan ISAF. Kali ini kedua pihak membahas protes berdarah yang digelar penduduk terhadap barak Bundeswehr yang menewaskan 10 orang pengunjuk rasa.
Ledakan di Ruang Tunggu
Satu jam setelah insiden, Taliban menelpon sejumlah wartawan dan mengaku berada di balik serangan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan belum ada gambaran jelas mengenai peristiwa tersebut. Seorang jurubicara gubernur Takhar mengatakan, pelaku terdiri dari beberapa orang dan menyamar dengan mengenakan seragam polisi Afghanistan.
Mereka memasuki ruang depan dan menunggu di sebuah sofa. Para pelaku lalu meledakkan diri ketika rombongan perwira Jerman dan Afghanistan sedang turun dari lantai kedua.
Propaganda bagi Taliban
Serangan tersebut merupakan yang terparah terhadap pasukan ISAF di Afghanistan. Belum pernah sebelumnya seorang perwira tinggi ISAF mengalami serangan semacam itu.
Jendral Kneip membawahi sekitar 5000 serdadu Jerman dan ratusan serdadu lainnya, di antaranya Amerika Serikat dan Inggris, yang ditempatkan di Afghanistan Utara. Belum jelas bagaimana para pelaku berhasil menerobos masuk ke dalam kantor gubernur.
Salah seorang korban yang tewas adalah Daud Daud, salah seorang pejabat terpenting pemerintah Afghanistan. Sejak lama ia dikenal sebagai sosok yang paling berpengaruh di utara Afghanistan. Bekas komandan Aliansi Utara itu sempat memegang berbagai jabatan sebelum menduduki kuris kepala kepolisian di utara.
Rizki Nugraha/dpa/afp/ap
Editor: Ayu Purwaningsih