1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Tahun Depan Anggaran Infrastruktur Melonjak

22 Desember 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan anggaran infrastruktur tahun 2021 akan melonjak 48% dibanding tahun ini. Salah satu alasannya untuk mengejar proyek-proyek infrastruktur yang pada tahun sebelumnya tertunda.

https://p.dw.com/p/3n25q
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani IndrawatiFoto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur yang mencapai Rp 417 triliun di tahun 2021. Anggaran ini naik sekitar 48% dari Rp 281,1 triliun di tahun 2020.

Besarnya alokasi anggaran infrastruktur di tahun depan, Sri Mulyani mengatakan salah satunya untuk mengejar proyek-proyek infrastruktur yang pada tahun sebelumnya tertunda.

"Anggaran infrastruktur cukup besar untuk menampung yang selama ini tertunda," kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian: Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi di 2021, Selasa (22/12).

Jika dibandingkan dengan anggaran kesehatan, anggaran untuk infrastruktur di tahun depan pun jauh lebih besar. Pasalnya, pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp 169,7 triliun di tahun 2021.

Meski begitu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku anggaran kesehatan masih bisa bertambah dari alokasi yang di tahun ini tidak terserap. Sri Mulyani mengatakan, ada sekitar Rp 34 triliun lebih yang masih ada di kementerian dan lembaga.

"Kalau melihat anggaran infrastruktur Rp 417 triliun, tidak menjadi penyebab anggaran kesehatan lebih sedikit, akan beri jaminan langkah-langkah di bidang kesehatan, bisa menjalankan kebijakan pemulihan ekonomi dengan penanganan COVID yang efektif dan aspek masyarakat," kata Sri Mulyani.

Pemulihan ekonomi masih memiliki tantangan

Lebih lanjut Sri Mulyani mengungkapkan pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 masih memiliki tantangan besar. Salah satu tantangan tersebut adalah pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih belum terselesaikan.

Tidak hanya bagi Indonesia, semua negara di dunia pun sedang berjuang menyelesaikan penyebaran COVID-19. COVID-19 masih menjadi faktor ketidakpastian alias 'hantu' pemulihan ekonomi di tahun 2021.

"Tahun depan (pertumbuhan ekonomi) akan rebound meski tentu masih dihantui COVID-19," kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian: Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi di 2021, Selasa (22/12).

Sri Mulyani mengatakan pandemi corona berhasil membuat perekonomian dunia mengalami kontraksi yang dalam, pada tahun 2020. Kebijakan masing-masing negara yang terdampak termasuk Indonesia pun sudah berhasil menekan dampak tersebut sehingga perekonomiannya sudah berada di tren pembalikan menuju zona positif.

Sri Mulyani mengungkapkan vaksin menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi yang selama ini terdampak COVID-19.

"Vaksin diharapkan bisa efektif mengembalikan kegiatan fisik yang menghasilkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia," ujarnya.

Perekonomian Indonesia, dikatakan Sri Mulyani ditarget tumbuh pada level 4% sampai 5% pada tahun 2021. (rap/pkp)

 

Baca selengkapnya di:DetikNews

Anggaran Infrastruktur Melonjak, Sri Mulyani: Menampung yang Tertunda

Sri Mulyani Wanti-wanti Ekonomi RI Masih Dikejar 'Hantu' 2021