Suriah Tolak Usulan Liga Arab, Rusia Jual Senjata
23 Januari 2012Usulan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah yang diajukan para menteri luar negeri Liga Arab di Kairo, Minggu malam (22/1) merupakan "serangan terhadap kedaulatan nasional" Suriah, kata seorang pejabat tinggi negeri itu. Di Kairo, Liga Arab menyatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad harus menyerahkan wewenang kepada seorang wakilnya, sehingga pemerintahan kesatuan nasional dapat dibentuk. Oposisi Suriah mengkritik usulan tersebut sebagai tidak cukup.
Jerman dan mitra Eropanya ingin mengupayakan inisiatif Liga Arab itu mendapat dukungan dari Dewan Keamanan PBB. Duta besar Jerman bagi PBB, Peter Wittig mengatakan di New York, keputusan Liga Arab dapat menimbulkan perubahan di DK. Pasalnya, hingga kini langkah yang lebih keras terhadap Suriah selalu ditolak di DK, terutama oleh Rusia. Sekjen Liga Arab, Nabil al-Arabi harus menjelaskan rencana terkait kepada DK secepat mungkin, demikian tuntut Wittig.
36 pesawat militer dari Rusia
Sementara itu harian Rusia "Kommersant" melaporkan tentang penjualan senjata Rusia kepada Suriah yang bernilai sekitar 423 juta Euro. Menurut konrak penjualan yang disepakati bulan Desember lalu itu, Damaskus membeli 36 pesawat militer dari Moskow. Penjualan itu dikritik pedas masyarakat internasional.
Di Brussel Menlu Jerman, Guido Westerwelle menunjukkan kekhawatiran atas bisnis senjata tersebut. Usai pertemuan tingkat menlu Uni Eropa di Brussel, Westerwelle mengatakan, UE meningkatkan sanksi terhadap pimpinan Suriah. Kebijakan baru itu menargetkan 22 orang yang dekat dengan pimpinan Suriah serta delapan perusahaan.
Puluhan ribu orang hadiri pemakaman warga sipil
Sejak sepuluh bulan terakhir, aksi protes menentang Presiden Bashar al-Assad digelar di Suriah. Pemerintah menghadapi demonstran dengan kekerasan yang menimbulkan pertumpahan darah. PBB memperkirakan, lebih dari 5.400 orang tewas. Desember lalu Liga Arab mengirimkan misi pengamatnya ke Suriah. Misi ini dikritik pedas karena pertumpahan darah tidak juga dapat dihentikan.
Menurut aktivis HAM Suriah, lima anggota militer tewas dalam bentrokan antara tentara dan desertir di provinsi Homs, hari Senin (23/1). Sementara di Duma, dekat Damaskus, sekitar 150.000 orang dikatakan menghadiri pemakaman warga sipil yang tewas dibunuh.
Christa Saloh-Foerster/rtre, afpd, dapd
Editor: Marjory Linardy