Suriah Bersedia Tarik Militernya
31 Maret 2012“Keberadaan tentara di kota-kota Suriah merupakan aksi defensif untuk melindungi warga sipil,” demikian Makdisi seperti dikutio kantor berita SANA. “Setelah perdamaian dan keamanan berhasil ditegakkan, tentara akan ditarik,” ditambahkannya.
Pernyataan Maksidi ini dikeluarkan dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah. Maksidi mengatakan, penarikan yang akan dilakukan tanpa sebelumnya melakukan kesepakatan perjanjian menunjukkan bahwa Damaskus menolak gagasan gencatan senjata sesuai tuntutan masyarakat internasional.
Desakan Gencatan Senjata
Hari Kamis (29/03), pihak oposisi Suriah bertemu di Istanbul, Turki, mendesak Presiden Suriah Bashal al Assad untuk secepatnya menarik kendaraan berat dari jalanan untuk membuktikan keseriusannya atas proposal perdamaian yang diajukan utusan khusus PBB Kofi Annan.
Militer Suriah mengerahkan kendaraan berat di seluruh negeri dan telah membombardir kubu-kubu perlawanan di berbagai kota, seperti Homs dan Idlib.Jumat (30/03), Kofi Annan mendesak Assad untuk segera melakukan gencatan senjata setelah Assad mengatakan menerima rencana perdamaian yand disodorkan. Namun Assad bersikeras bahwa usulan perdamain tersebut dapat diterapkan jika “tindakan teroris“ para pemberontak bersenjata dihentikan kekuatan asing.
Pertempuran Terus Berlangsung
Aktivis Suriah melaporkan, bentrokan terjadi antara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak, Sabtu (31/03). Pertempuran meletus antara unit tentara reguler dan pasukan pembebasan Suriah di dekat pusat kota dan di sekitar Damaskus. Demikian dikatakan para aktivis tanpa menyebut adanya korban jiwa.
Sementara itu, pengamat HAM Suriah melaporkan, wilayah Khaldiyeh yang bertetangga dengan kota Homs, kembali dihujani serangan roket, Sabtu pagi (31/03).
Menurut PBB, kerusuhan yang melanda Suriah, sejak aksi protes menentang rezim Assad yang meletus Maret 2011, telah memakan lebih dari 9.000 korban jiwa. Sebagian besar dari korban adalah warga sipil.
Yuniman Farid (dpa/afp)