Sungai Gangga Antara Sampah dan Mayat Manusia
Sungai Gangga adalah nadi kehidupan warga India. Namun sungai berjuluk "ibu" itu kian sekarat oleh sampah plastik, limbah pabrik dan jenazah manusia yang dibuang ke sana.
Sampah Mengalir di Sungai Gangga
Setiap tahun 115.000 ton sampah plastik mengotori sungai Gangga di India. Padahal sungai yang mengalir dari pegunungan Himalaya hingga ke Teluk Bengal itu menghidupi 450 juta orang. Bukan hanya sampah, polusi limbah pabrik dan rumah tangga mempercepat kematian sungai suci yang sering dijuluki "ibu" oleh warga setempat itu.
Nadi Kehidupan India
Sungai Gangga lahir dari curahan air gletser di Himalaya. Namun seiring mendekati laut, sungai sepanjang 2620 kilometer yang melewati 29 kota dengan populasi lebih dari 100.000 orang dan 23 kota lain yang berpopulasi di atas 50.000 penduduk itu mulai dicemari sampah dan limbah manusia. Padahal Gangga memainkan peranan besar dalam ritual keagamaan Hindu dan sudah membumi sejak ratusan tahun silam.
Kesucian Membawa Perkara
Umat Hindu meyakini sungai Gangga sebagai titisan tuhan yang mengalir dari surga buat membersihkan Bumi. Maka membasuh diri dengan menggunakan air sungai Gangga diyakini akan menyucikan manusia dari semua dosa-dosanya. Tidak heran jika setiap hari ribuan peziarah menyemuti bantaran sungai untuk mandi dan berdoa.
Kuburan Buat Kaum Penyembah
Bantaran sungai Gangga juga digunakan umat Hindu sebagai tempat kremasi atau pembakaran jenazah. Tradisi yang dipercaya akan membebaskan manusia dari lingkaran hidup dan mati itu setiap tahun menghasilkan upacara pembakaran 32.000 jenazah dan menyisakan 300 ton potongan tubuh manusia di sungai Gangga.
Kutukan Sungai Gangga
Kesucian sungai Gangga turut mengundang jutaan peziarah setiap tahunnya. Pada sebuah hari suci agama Hindu yang cuma dirayakan selama 12 tahun sekali, jumlah pengunjung bahkan menembus angka 12 juta orang. Sebab itu pula polusi di sungai Gangga kini dianggap sebagai penyebab utama tingginya angka kematian bayi dan gangguan kesehatan buat penduduk di sekitar.
Ambisi Besar New Delhi
Kondisi tersebut memaksa Perdana Menteri Narendra Modi buat bertindak. Ia menjanjikan pembangunan pusat pemurnian air dan memindahkan 400 pabrik pengolahan kulit dari bantaran sungai. Namun proyek lingkungan senilai 3 milyar Dollar AS itu belum banyak terwujud. Hingga kini hanya sepertiga dari 4.800 juta liter limbah yang disuling sebelum dibuang ke sungai.
Ujian Bagi India
Untuk proyek ambisius tersebut Bank Dunia bahkan bersedia meminjamkan dana senilai 1 milyar Dollar AS. Tapi upaya pemerintah di New Delhi membersihkan sungai Gangga dianggap menjadi ujian terhadap kemampuan India memodernisasi struktur pemerintahan, mengentaskan korupsi dan membenahi manajemen limbah.