Seluruh Jenazah Korban Freeport Berhasil Dikeluarkan
22 Mei 2013Ketujuh korban terakhir sudah diidentifikasi dan dimakamkan pagi ini (22/5), begitu dinyatakan Freeport-McMoRan. Menghormati pengorbanan karyawannya dalam insiden terowongan yang longsor di pertambangan Grasberg, Freeport menyatakan Rabu (22/5) sebagai hari berduka dan menggelar upacara peringatan di kantornya di Jakarta dan Papua. Direktur Freeport Indonesia Rozik Soetjipto mengatakan bahwa perusahaannya tetap berduka bersama keluarganya.
Direktur utama Freeport Mc Moran Richard Ardkerson juga hadir di lokasi sejak akhir pekan lalu dan mengunjungi pekerja yang terluka dan keluarga korban. Usai bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik di Jakarta Rabu (22/5), Richard Ackerson berjanji mengusut tuntas tragedi longsornya terowongan (14/5) di area pertambangan Freeport Indonesia di Papua secara terbuka dan transparan.
Di kantor kementerian ESDM, kepada media ia mengatakan, "Kami tidak akan berhenti menyelidiki penyebab tragedi ini, dan tim ahli dari Indonesia dan luar negeri akan memeriksa tambang bawah tanah. Kami akan transparan dan bekerja sama."
Direktur Freeport Indonesia Rozik Soetjipto menambahkan, pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dan investigasi di lapangan. "Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara sejak awal mendampingi tim kami melakukan penyelidikan, nanti tenaga ahli dari ITB juga akan memeriksa."
PT Freeport Indonesia menggelar evaluasi menyeluruh menyusul runtuhnya terowongan di areal penambangan bawah tanah Big Gossan di Mil 74 Distrik Tembagapura. Struktur geologi lokasi terowongan pun dikaji kembali.
Upaya Investigasi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga berjanji pemerintah akan melakukan investigasi dalam kecelakaan ini dan memerintahkan pemeriksaan keamanan pada seluruh tambang di Indonesia.
Sejak terjadinya kecelakaan 14 Mei lalu, operasi Freeport berhenti selama seminggu. Terowongan itu merupakan bagian dari fasilitas pelatihan di bawah tanah. Pekerja yang terperangkap tengah menjalankan pelatihan keselamatan di tempat kerja.
Dalam pengoperasiannya, tambang Grasberg telah menghadapi sejumlah tantangan, seperti aksi mogok 2011 yang berhasil menghentikan produksi dan penembakan yang terjadi seputar kurun waktu yang sama. Saat terowongan runtuh pada 14 Mei, sekitar 38 pekerja tambang terperangkap di bawah tanah. Sepuluh orang berhasil diselamatkan, namun upaya penyelamatan terhambat karena lorong terowongan yang sempit dan kondisi batu yang tidak stabil.
ek/dk/dpae/afp