Seluk Beluk Ani Yudhoyono, Ibu Negara Paling Berpengaruh di Era Reformasi
Ani Yudhoyono memainkan peran besar saat Presiden SBY menjabat di Istana Negara. Pengaruh politiknya yang menggurita membuat Ani sempat menjadi sasaran penyadapan dan spionase Australia dan Amerika Serikat.
Berasal dari Keluarga Pejuang
Lahir di Yogyakarta tanggal 6 Juli 1952, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah. Dia sempat menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, sebelum pindah ke Korea Selatan.
Pertunangan Syarat Perpisahan
Ke negeri ginseng itu Ani mengikuti ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo, yang diangkat sebagai duta besar pada 1974. Namun sebelum berangkat, Ani dan Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu baru lulus dari Akademi ABRI bertunangan atas permintaan sang ayah.
Teman Seperjuangan
Bersama SBY Ani mengarungi lika-liku politik Indonesia. Tidak sedikit yang mengatakan dia termasuk ibu negara paling berpengaruh di era reformasi. Ketika sang suami diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi di era Gus Dur kemudian Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan di masa Megawati Soekarnoputri, Ani aktif dalam berbagai kegiatan sosial bersama Dharma Wanita.
Sasaran Spionase
Kiprahnya itu berlanjut ketika SBY menduduki jabatan presiden. Sebagai ibu negara dia disegani. Pada 2007 misalnya Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirimkan pesan rahasia untuk para diplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA yang mewanti-wanti tentang pengaruh Ani yang menguat pada pemerintahan Yudhoyono.
Juru Kunci Istana Negara
Dalam laporannya Kedubes AS menilai Ani Yudhoyono berhasil menempatkan diri sebagai penjaga pintu istana dengan mengucilkan penasehat-penasehat SBY yang selama ini berbeda pandangan, termasuk Jusuf Kalla. Meski tidak berambisi menjadi presiden, Ani saat itu dianggap broker kekuasaan paling berpengaruh di Indonesia.
Australia Bidik Ani
Pengaruh Ani sedemikian membesar, sampai-sampai lembaga intelijen Australia Defence Signals Directorate (DSD) memutuskan untuk menyadap telepon ibu negara. Hal ini sempat memicu murka Presiden SBY yang kemudian menangguhkan kerjasama di sejumlah bidang dengan Australia.
Melanjutkan Tongkat Dinasti
Pengaruh politik tersebut sempat membuat nama Ani Yudhoyono diusung sebagai calon presiden pada 2014. Namun hal ini ditepis oleh SBY sendiri. Nama Ani kembali muncul sebagai calon Partai Demokrat untuk Pilpres 2019, sebelum berakhir akibat munculnya dinamika baru menyusul kehadiran Agus Harimurti Yudhoyono sebagai jagoan Demokrat.
Bersatu dalam Bencana
Pada Februari 2019 dia didiagnosa mengidap kanker darah dan sejak itu dirawat di Singapura. Pada akhir Mei kondisinya memburuk sehingga harus dirawat secara intensif di ICU. Selama menjalani masa perawatan yang juga bersinggungan dengan masa kampanye Pilpres, Presiden SBY menetap di Singapura untuk menemani sang isteri.
Meninggal dunia di usia 66 tahun
Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhir di National University Hospital, Singapura, hari Sabtu (01/06), pukul 11.50 waktu setempat. Dia meninggalkan dua orang anak dan empat orang cucu. Rencananya jenazah akan disemayamkan di KBRI Singapura dan diberangkatkan pada hari Minggu (02/06) untuk dimakamkan di TMP Kalibata dengan Upacara Militer. (ed:yp)