Presiden Trump Tandatangani Sanksi Terhadap Rusia
3 Agustus 2017Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa sanksi AS adalah pernyataan "perang ekonomi total dengan Rusia" dan menunjukkan "kelemahan total Trump".
"Ini mengakhiri harapan untuk memperbaiki hubungan kita dengan pemerintahan baru AS," tulis Medvedev dengan sengit di laman Facebook-nya.
Berbeda dari biasanya, Presiden Trump menandatangani RUU baru itu di belakang pintu tertutup, setelah usaha Gedung Putih gagal untuk mencabut atau melunakkan sanksi terhadap Rusia.
Trump sendiri menyebut undang-undang itu "cacat secara signifikan".
"Dengan tergesa-gesa Kongres memasukkan sejumlah ketentuan yang jelas-jelas tidak konstitusional, hanya untuk mengeluarkan undang-undang ini, " kata Trump. RUU itu memang melarang Presiden AS untuk mencabut atau melunakkan sanksi terhadap Rusia tanpa persetujuan Kongres.
"Saya telah membangun perusahaan hebat bernilai miliaran dolar, itu adalah alasan kuat mengapa saya terpilih. Sebagai presiden, saya harusnya bisa melakukan kesepakatan yang jauh lebih baik dengan negara-negara asing daripada Kongres," kata Trump kesal.
RUU yang baru juga mencakup sanksi terhadap Korea Utara dan Iran. Sedangkan di sektor energi Rusia, AS kini dapat menjatuhkan sanksi terhadap kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengembangan jaringan pipa Rusia.
RUU ini adalah ungkapan ketidakpercayaan dari Kongres yang dikuasai kubu Republikan terhadap hubungan hangat antara Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Perumusan konstitusi AS dibuat oleh kongres dan cabang pemerintah yang sama dengan dewan perwakilan," tandas Senator John McCain dari kubu Republik, yang sering berseberangan dengan Trump.
"Saya berharap Presiden akan bersikap kritis terhadap perilaku agresif Rusia," tambahnya.
Sanksi-sanksi terhadap Rusia dijatuhkan karena dugaan ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 - yang dimenangkan oleh Trump - dan aneksasi Rusia terhadap Krimea.
Trump mengatakan bahwa dia akan "menghormati" beberapa ketentuan RUU tersebut.
"Saya menandatangani RUU ini demi persatuan nasional, ini mewakili kehendak rakyat Amerika," kata Trump. Senat AS sebelumnya meloloskan RUU itu dengan 98 suara setuju dan 2 suara tidak setuju.
hp/ (afp, rtr, dpa)