SBY Tenang, JK Menunggu, Mega-Prabowo Siap Gugat
9 Juli 2009Pasangan Mega, Prabowo Subianto, menuding kemenangan Yudhoyono diperoleh dengan cara curang. Dalam sebuah konferensi pers khusus, Prabowo juga memastikan akan mengugat kemenangan Yudhoyono. Antara lain, karena dianggap sengaja menggiring pemilih dengan melansir exit poll ketika pemungutan suara masih berlangsung.
Sementara, yang disasar, Soesilo Bambang Yudhoyono, santai saja menanggapi tudingan itu. Di kediamannya di Cikeas, Rabu malam (08/07), SBY menyambut: "Setiap orang bisa mengeluarkan statement, bisa memberi penilaian, rakyat yang memiliki kedaulatan. Saya katakan hari ini harinya rakyat, saya kira mereka memilih di TPS-nya masing masing, pemilihan itu transparan kecuali di bilik suara karena memang rahasia. Pengawasnya ada dari dalam dan luar negeri."
Ia mempersilakan pihak yang tidak puas untuk menempuh mekanisme dan jalur yang tersedia.
Hasil penghitungan cepat yang dilakukan setidaknya 5 lembaga survey, seperti Lembaga Survey Indonesia, LRI, Cirus dan LP3ES memperlihatkan keunggulan mutlak SBY dengan kisaran perolehan 60 persen suara. Jika hasil ini tak berubah, SBY-Boediono terpilih langsung tanpa harus bertarung lagi di putaran dua.
Kepala Divisi Penelitian Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Social, LP3ES, Fajar Nursyahid, menggambarkan peta keberhasilan SBY-Boediono: "Misalnya di Aceh, pak SBY mencapai 90,97 dukungan. Pasangan JK hanya unggul di Sulawesi Selatan, 62,29 persen di Sulbar juga unggul tipis dengan 49 persen. Selebihnya itu menjadi wilayah SBY dalam perolehan suara. Data Bu Mega, walaupun tidak ada lokasi yang dia ungguli, kecuali Bali, tapi secara aggregate angka Bu Mega lebih baik dibanding pasangan JK-Wiranto"
Sementara itu calon presdiden nomor urut 3 Jusuf Kalla, secara tak langsung mengakui kekalahannya. Kendati ia masih akan menunggu hasil resmi KPU, yang baru akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Namun jika hasil penghitungan cepat ini benar, maka ini akan menjadi kemenangan kedua Yudhoyono setelah terpilih dalam pemilihan presiden langsung pertama tahun 2004 lalu. Pemilihan presiden langsung kedua sejak era reformasi ini sendiri secara umum berlangsung lancar, tanpa adanya laporan insiden kekerasan.
Zaki Amrullah
Editor: Ging Ginanjar