Rotan Ramah Lingkungan Selamatkan Hutan
Industri rotan Indonesia sempat terjerembab sampai tahun 2012. Setelah pemerintah kembali melarang ekspor bahan baku rotan, situasi mulai membaik.
Manufaktur Rumahan
Industri rotan adalah sektor industri padat karya yang berbasis manufaktur rumahan. Ratusan ribu pekerja terlibat dalam industri ini. Sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan tangan.
Desa Percontohan
Desa Tegalwangi Kecamatan Weru, Cirebon adalah salah satu sentra kerajinan rotan yang melayani kebutuhan ekspor. Desa-desa di sekitarnya juga hidup dari industri rotan. Kerajinan dari rotan punya tradisi ratusan tahun di wilayah ini.
Membangun Jaringan dan Sinergi
Pertemuan di Kantor Kuwu Desa Tegalwangi, dengan wakil-wakil dari PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) dan, PROSPECT Indonesia, pengusaha serta pengurus asosiasi rotan dan Kepala Desa Tegalwangi.
Kampung Wisata Rotan
Desa Tegalwangi terletak sekitar empat kilometer dari pusat kota Cirebonh. Desa ini adalah pusat kerajinan rotan terbesar di Indonesia. Kepala Desa Asun menjelaskan, desa ini dipersiapkan menjadi Kampung Wisata Rotan, diprakarsai oleh Yayasan Galmantro, nama desa itu ketika didirikan dulu.
Hampir Setiap Rumah Tangga Terlibat
Di latar belakang, Sumartja, pengusaha rotan yang juga aktif dalam berbagai organisasi untuk mempromosikan produk rotan Indonesia. Hampir setiap rumah tangga di Desa Tegalwangi terlibat dalam pengolahan rotan.
Mencoba Bangkit Kembali
Sebelum 2012, industri rotan pernah mengalami krisis parah. Dari sekitar 1200 perusahaan rotan, hanya tersisa 300 perusahaan. Industri lokal ketika itu mengalami kelangkaan bahan baku rotan.Sebagian besar bahan baku yang berkualitas diekspor ke Cina.
Kelemahan Membuat Desain
Situasi mulai berubah tahun 2012, setelah pemerintah memberlakukan kembali larangan ekspor bahan baku rotan. Masalah lain industri rotan lokal adalah kelemahan membuat desain. Desain produk biasanya ditentukan oleh para pemesan di luar negeri.
Program Ramah Lingkungan
Melalui program PROSPECT Indonesia, yang sebagian besar didanai oleh Uni Eropa, PUPUK sejak tahun 2013 mengaitkan produk rotan dengan isu perlindungan hutan/lingkungan.Tujuannya untuk menghasilkan produk-produk ramah lingkungan di bawah motto "Rattan for Life".
Pemasok Bahan Mentah Terbesar Dunia
Lebih 80 persen pasokan rotan dunia berasal dari Indonesia. Nilai ekspor rotan per tahun mencapai sekitar 230 juta Euro. Di seluruh Indonesia ada sekitar 500.000 orang yang bekerja secara langsung di sektor industri rotan.
Dengan bantuan dana dari Uni Eropa, PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) sejak tahun 2013 menggalang program pengembangan industri rotan PROSPECT Indonesia (Promoting Sustainable Consumption and Production Eco Friendly Rattan Products Indonesia). Wilayah Cirebon, Jawa Barat, adalah salah satu pusat industri pengolahan rotan yang menjadi sasaran PROSPECT Indonesia.