Robot Mata-Mata Lebah Bantu Pencegahan Kematian Massal
17 Mei 2018Para peternak lebah madu serta petani tanaman pangan di Eropa dan Amerika Serikat belakangan ini mencemaskan kematian massal koloni lebah. Hingga kini tidak jelas apa penyebab utamanya.
Ada yang menyebut serangan kutu Varoa yang jadi pemicunya. Tapi ada juga yang menuduh penggunaan pestisida tidak rasional serta pestisida jenis baru keluarga nikotinoid yang jadi biang keroknya.
Yang jelas kematian massal koloni lebah madu, mengancam produksi tanaman pangan. Lebah adalah binatang penyerbuk utama tanaman pangan di dunia. Jika lebah musnah, tanaman tidak disebut dan pasti tidak ada panen. Ini bencana ekonomi buat petani.
Robot lebah jadi mata-mata
Untuk meneliti perilaku dan mempengaruhinya, para peneliti biologi dari Universitas Graz di Austria mengembangkan robot mata-mata otonom. Bentuknya tidak mirip lebah, melainkan silinder logam yang memiliki karakter dan perilaku seperti lebah.
Robot otonom ini diterima kawanan lebah di dalam sarang, sebagai anggota keluarga koloni. Martina Szopek, peneliti dari Institut Biologi di Graz mengatakan:"Robot bisa mempengaruhi lebah dalam tiga cara. Pertama dengan perubahan temperatur, kedua dengan tiupan angin dan ketiga dengan getaran".
"Robotnya bisa bergetar sesuai pola tarian lebah, dan sinyal yang mempengaruhi reaksi lebah terhadap sarangnya", ujar Szopek lebih lanjut. Dengan riset ini diharapkan bisa dikembangkan metode baru, untuk melindungi spesies berguna ini dari kematian massal atau bahkan kemusnahan.
Hasil riset juga bisa dimanfaatkan untuk melindungi spesies lain yang menghadapi masalah dan ancaman serupa. Robot bisa digunakan dalam riset biomedis. Atau dalam manajemen peternakan hewan besar, untuk menekan stres di kandang.
as/vlz(www.youris.com)