Risiko Pikun Bisa Dikurangi
Apa penyebab pikun atau demensia serta Alzheimer yang kerap menghantui orang lanjut usia? Jawabannya belum diketahui. Yang sudah diketahui: risiko terkena penyakit itu bisa dikurangi. Kuncinya lihat di sini.
Kurangi Berat Badan
Mereka yang terlalu gemuk harus mengurangi bobot tubuh, terutama lewat olah raga dan mengontrol makanan yang dikonsumsi. Olah raga tidak hanya membantu mengurangi lemak di tubuh, tetapi juga memperbaiki aliran darah dan metabolisme.
Makanan Sehat
Banyak studi sudah membuktikan, menu makanan sehat, yaitu yang kaya sayuran dan lemak tak jenuh, punya dampak positif pada pembuluh darah. Orang dengan risiko kecil terkena serangan jantung dan stroke juga berisiko kecil untuk menderita pikun. Ini bisa dilihat lewat berbagai studi epidemiologi.
Olah Raga Mendukung Kesehatan
Gerakan tubuh tidak hanya mendukung kesehatan pembuluh darah sehingga juga mengurangi risiko demensia, melainkan juga membantu otak secara langsung. Karena otak harus menggerakkan seluruh tubuh dan mengkoordinirnya. Jika otak sehat, kemampuan orientasi dan ingatan juga baik.
Jauhi Rokok
Menghentikan kebiasaan merokok sekarang jauh lebih mudah daripada dulu. Di Jerman, lokasi umum di mana orang boleh merokok semakin berkurang. Sejumlah studi menunjukkan nikotin mengganggu syaraf. Selain itu, nikotin juga menambah risiko penyempitan pembuluh darah.
Alkohol Adalah Racun
Alkohol juga merugikan syaraf. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, ini merugikan otak. Dampak negatif alkohol juga bisa dilihat lewat berbagai hasil studi ilmiah.
Aktivitas bagi Otak Juga Penting
Segala bentuk aktivitas bagi otak dan pikiran membantu otak untuk tetap "fit". Tapi bentuknya bukan sekedar memecahkan teka-teki atau menghafal. Yang lebih penting adalah kontak sosial. Ini menuntut otak untuk aktif sehingga baik bagi kesehatannya. Jadi orang sebaiknya aktif berbincang-bincang, juga melakukan dan mengorganisir berbagai hal.
Yang Optimal: Berdansa atau Menari
Ini baik bagi kesehatan dan membuat orang "awet muda". Musik, bersosialisasi, menggerakkan tubuh dan menguasai gerakan. Secara teratur berdansa atau menari dianggap langkah terbaik untuk mendorong kesehatan tubuh dan jiwa. Walaupun tidak memberikan garansi, langkah-langkah ini bisa mengurangi risiko demensia atau pikun. Penulis: Fabian Schmidt (ml/as)