Ribuan Warga Kembali Dievakuasi dari Sinabung
4 Juni 2015Hampir 3000 orang dievakuasi oleh pemerintah Kabupaten Karo setelah mendapat rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sebelumnya lembaga itu menaikkan status Sinabung dari siaga menjadi awas setelah adanya "peningkatan tajam" pada aktivitas gunung.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan, jumlah abu vulkanik dan awan panas yang dimuntahkan Sinabung berlipatganda sejak hari Minggu (31/05/15). Gunung yang rajin meletus sejak 2010 itu juga mulai mengeluarkan lava, kata Kepala Stasiun Pengamatan Sinabung, Armen Putra.
"Kita perkirakan ada sekitar 3 juta kubik lava yang menggantung. Apabila terjadi guguran awan panas dikhawatirkan ikut memicu terjadinya guguran kubah lava," ujarnya. Terakhir PVMBG mencatat letusan terbaru Sinabung memuntahkan kolom asap setinggi 500 meter.
Pemerintah setempat dihimbau agar segera mengevakuasi penduduk yang tinggal di dalam radius tujuh kilometer di selatan dan tenggara.
Mengungsi di Kilometer 13
Menanggapi rekomendasi PVMBG, kepolisian dan TNI, Rabu (04/06/15) mulai mengevakuasi setidaknya 2730 penduduk dari empat desa di sekitar kawasan bahaya. "Aktivitas vulkanik-nya masih sangat tinggi hari ini," ujar Kodim Tanah Karo Letnan Kolonel Asep Sukarna.
"kemarin kami khawatir gunungnya akan memuntahkan awan panas ke desa-desa di sekitar. Jadi kami mengevakuasi penduduk ke tempat yang aman." Pengungsi kini menunggu di sebuah kamp yang berjarak 13 kilometer dari Sinabung.
Untuk itu, sekitar 600 personel diterjunkan bersama 12 truk untuk mengevakuasi penduduk. Pemerintah setempat melaporkan proses evakuasi berjalan tertib dan aman. Penduduk dikatakan sudah terbiasa menghadapi situasi semacam ini.
Hampir 10.000 penduduk mengungsikan diri sejak Sinabung mengalami letusan hebat pada 2013 silam. Sebagian memutuskan pulang setelah aktivitas gunug mereda, tapi banyak penduduk yang masih bertahan di kamp pengungsi hingga kini.
Sejak 2013 Sinabung tidak pernah beranjak dari status siaga. Terakhir letusan gunung api setinggi 2600 meter itu merenggut 16 korban jiwa pada Februari 2014 silam.
rzn/yf (afp,rtr,ant)
rzn/vlz (afp,rtr,ant)