1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Prabowo Ingatkan Menteri Tak Bahas Hal Rawan Lewat Telepon

7 November 2024

Presiden Prabowo Subianto mempersilakan menteri-menterinya menelepon jika ada hal urgent untuk dibahas selama dirinya kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Namun, katanya, hal-hal rawan tak perlu dibahas di telepon.

https://p.dw.com/p/4mj8h
Presiden Prabowo Subianto saat mengumumkan komposisi menteri di Kabinet Merah Putih, Minggu (20/10/2024).
Presiden Prabowo Subianto saat mengumumkan komposisi menteri di Kabinet Merah Putih, Minggu (20/10/2024).Foto: Achmad Ibrahim/AP/picture alliance

Arahan itu disampaikan Prabowo dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11/2024). Prabowo awalnya menjelaskan soal rencana kunjungannya ke sejumlah negara.

"Sore hari ini saya selenggarakan sidang kabinet paripurna berkenaan dengan rencana saya untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan kunjungan kerja ke beberapa negara, antara lain menghadiri KTT APEC di Peru dan G20 di Brazil," kata Prabowo.

Dia mengatakan ada undangan kenegaraan dari sejumlah negara. Dia mengatakan dirinya akan memenuhi undangan dari Cina, Amerika Serikat dan Inggris.

"Juga ada undangan kunjungan kenegaraan ke pemerintah Tiongkok, kunjungan kehormatan ke Amerika Serikat, dan kunjungan kerja ke Inggris untuk menjumpai PM Inggris," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan ada juga undangan untuk menghadiri KTT G7. Prabowo menilai undangan tersebut merupakan suatu kehormatan.

"Dan juga ada kemungkinan saya sedang mempelajari, katanya ada undangan juga KTT G7. Kita diundang juga karena ini berarti suatu kehormatan Indonesia dianggap juga pantas diundang ke G7," katanya.

Prabowo mengatakan undangan ke luar negeri tidak bisa dihindari karena adanya nilai strategis dan krusial terkait perekonomian dunia. Prabowo berbicara soal perlunya menggali potensi yang ada untuk kelangsungan ekonomi Indonesia.

"Jadi hal-hal ini tidak bisa saya hindari karena semua punya nilai strategis juga berhubungan juga dengan keadaan ekonomi kita. Karena kita harus berunding, harus juga menggali potensi-potensi yang ada, dan menyelesaikan masalah-masalah yang krusial dan strategis dengan kelompok-kelompok negara tersebut yang bisa dikatakan merupakan blok-blok ekonomi yang sangat penting, yang sangat krusial untuk kelangsungan hidup ekonomi kita," ujarnya.

Minta menteri tak ragu telepon

Prabowo mengatakan dirinya bisa saja mengumpulkan menteri-menteri selama dirinya berada di luar negeri. Dia mengatakan hal itu dapat dilakukan dengan bantuan teknologi video conference.

"Karena itu saya merasa perlu untuk kumpulkan Saudara-saudara, menyampaikan beberapa pengarahan selama saya sedang berada di luar negeri. Tapi saya kira dengan teknologi sekarang, ada video conference dan sebagainya, jadi hal-hal yang saya anggap penting kita bisa melaksanakan suatu pertemuan melalui video conference ini," kata Prabowo.

Prabowo juga meminta para menteri menelepon langsung jika merasa ada kendala atau ada hal kurang jelas dari Menteri Koordinator. Prabowo menegaskan dirinya terbuka.

"Saya juga menyampaikan ke saudara-saudara jangan ragu kalau ada masalah apa pun, kalau Saudara sudah menyampaikan ke Menko, tapi Saudara masih ingin suatu kejelasan dari saya, jangan ragu-ragu untuk menghadap, menghubungi saya, juga jangan ragu-ragu untuk telepon saya. Saya terbuka, saudara-saudara boleh telepon langsung," ujarnya.

Ingatkan hal rawan tak dibahas lewat telepon

Meski demikian, Prabowo mengingatkan agar hal-hal rawan tak dibahas lewat telepon. Dia mengatakan banyak telinga yang ingin mendengar.

"Silakan gunakan teknologi, tapi hal-hal rawan tidak perlu lewat telepon, ini zaman modern banyak telinga ingin dengar. Jadi kalau Saudara ingin menyampaikan hal penting silakan, saya membuka pintu," kata Prabowo.

Prabowo mempersilakan para menteri untuk mengesampingkan urusan protokoler. Dia menekankan dirinya dan Wapres Gibran Rakabuming Raka menganggap para menteri merupakan kolega untuk membangun bangsa.

"Kita tinggalkan sekarang hal-hal yang terlalu protokoler, kita ini kolega, kita mengabdi sama-sama ke rakyat. Saya menduduki posisi mungkin bisa dianggap pemimpin dari pada tim kita. Memang saya mandataris, saya menerima mandat dari rakyat bersama Saudara Wapres, tapi kita adalah sama dalam kewajiban tanggung jawab kepada rakyat," ujarnya. (gtp/gtp)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Wanti-wanti Prabowo ke Menteri Agar Jangan Bahas Hal Rawan di Telepon