1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Pistol Dirut BUMN Meletus di Bandara, Berikut Kronologinya

20 April 2023

Pistol kaliber 32 battle Army milik Dirut PT Berdikari Harry Warganegara meletus di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu.

https://p.dw.com/p/4QKGx
Foto ilustrasi
Foto: Rolf-Peter Stoffels/Future Image/imago images

Senjata api (senpi) jenis pistol milik Dirut BUMN PT Berdikari meletus di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, menteri Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Diketahui pistol itu miliki Harry Warganegara. Imbas insiden itu anak buah Menteri Pertanian (Mentan) disanksi.

Lantas seperti apa kronologi kejadiannya? Seperti apa sosok dirut BUMN pemilik pistol tersebut? Dan bagaimana nasib anak buah Mentan yang disanksi? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Kronologi meletusnya pistol Dirut BUMN di bandara

Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Arsyad mengatakan insiden itu terjadi di area Check In Counter Bandara pada Senin (17/4) sekitar pukul 07.40 Wita. Menurutnya, pistol jenis pistol kaliber 32 battle Army itu dibawa protokoler Kementerian Pertanian (Kementan) atas nama Faisal.

"Senjata ini kan dia ada tas. Pada saat dikeluarkan, mau diambil kartunya hasil konfirmasi dari Saudara Faisal senjata tersebut terjatuh ke lantai," kata Iptu Arsyad, seperti dilansir detikSulsel, Rabu (19/4/2023).

"Pada saat diambil, diangkat senjata itu tiba-tiba meletus, yang meletus itu peluru karet karena ada lima pelurunya dan dua peluru senjata api, tiganya itu karet," katanya.

Iptu Arsyad mengatakan tak ada korban jiwa akibat insiden itu. Sedangkan Harry Warganegara sebagai pemilik senjata api itu telah melanjutkan perjalanannya setelah sempat dimintai keterangan.

Profil Harry Warganegara, Dirut BUMN pemilik pistol

Melansir situs resmi perusahaan, Harry Warganegara diketahui telah menjabat sebagai Dirut PT Berdikari sejak 2 April 2020 lalu. Tercatat bahwa pria asal Palembang kelahiran 1971 ini memiliki berbagai pengalaman di sejumlah bidang.

Dalam industri keuangan, dia pernah bergabung dengan National Westminster Bank Plc New York City, Bear & Sterns New York City dan Fund Asia Investment Bank. Harry juga sempat bekerja di Bank PDFCI yang menangani Corporate Finance, Fund Rising dan Restructuring.

Kemudian Harry juga pernah bergabung dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai Senior Vice President. Dia juga pernah menangani Investment Banking, Corporate Structure, Merger Acquisition.

Dalam bidang properti, Harry tercatat pernah menjabat sebagai Presiden Direktur pada Pacific Metro Realty (Owning Company of Menara Imperium). Selain itu juga di PT Prabu Budi Mulia (Owning Company of Crowne Plaza Hotel).

Harry juga merupakan salah satu pendiri BUMD di Sulawesi Barat, yakni PT Sulbar Group dan menjabat sebagai Presiden Direktur (2010-2013). Tak hanya itu, Herry sempat menjabat sebagai Komisaris Utama pada Sulbar Energi Group dan Krakatau Stell Global Trading/ PT Krakatau Natural Resources.

Dirut BUMN Berdikari habis ikut acara bareng Mentan

Dirut BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara disebut baru saja mengikuti acara bareng Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Insiden pistol meletus miliknya itu terjadi di Bandara saat Harry pulang dari acara tersebut.

"Dirut ini rombongannya Mentan. Kebetulan dia habis kegiatan dengan Mentan di Pinrang. Cuma beliau mendahului karena dia pakai Citilink yang jam 08.30 Wita kalau enggak salah tiketnya itu. Kalau Pak Mentan kan jam 12," ungkapnya.

Saat pulang, Harry ditemani Faisal yang merupakan protokoler Kementan. Faisal juga lah yang membawa pistol itu sejak awal.

"Jadi ini pada saat senjata akan dimasukkan ke air lines oleh protokoler atas nama Faisal, protokolernya Kementerian Pertanian. Senjata ini kan dia ada tas. Pada saat dikeluarkan mau diambil kartunya hasil konfirmasi dari saudara Faisal senjata tersebut terjatuh ke lantai," kata Iptu Arsyad.

"Pada saat diambil diangkat senjata itu tiba-tiba meletus, yang meletus itu peluru karet karena ada lima pelurunya dan dua peluru senjata api, tiganya itu karet," katanya.

Imbas insiden, protokoler Kementan kena sanksi teguran

Imbas insiden tersebut, protokoler Kementan bernama Faisal mendapatkan sanksi berupa teguran. Faisal yang bertugas membawa pistol milik Dirut BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara, itu dianggap kurang berhati-hati menyebabkan pistol meletus.

"Teguran, teguran (untuk Faisal) karena ini kan kelalaiannya," kata Kapolsek Kawasan Bandara International Sultan Hasanuddin Iptu Arsyad saat dihubungi detikSulsel, Rabu (19/4/2023).

Sementara itu, Iptu Arsyad mengatakan Harry sebagai pemilik pistol kaliber 32 battle Army tersebut sudah dalam posisi menunggu boarding pass. Sedangkan pistol miliknya dibawa oleh Faisal.

Menteri BUMN siapkan sanksi untuk Dirut pembawa pistol

Terkait insiden pistol Dirut BUMN meletus di Bandara, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya akan mempelajari temuan di lapangan terlebih dahulu sebelum menentukan tindak lanjut. Tak menutup kemungkinan ada sanksi tegas jika dirut BUMN pembawa senjata api pistol itu.

"Pasti dong (ada sanksi tegas), kalau sudah ada hitam di atas putihnya. Menterinya aja nggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol? Ketemu rakyat harus melayani. Kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan, biar segar," ujar Erick dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (19/4).

Erick mengaku belum mendengar kabar pistol milik Dirut BUMN meletus di Makassar. Dia juga mengaku heran lantaran dirinya pun tidak pernah mengantongi senjata api.

"Mestinya (dirut BUMN) enggak boleh (bawa pistol). Kalau saya sebagai menteri enggak pernah bawa pistol," ujarnya. (gtp/gtp)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Pistol Dirut BUMN Meletus di Bandara: Kronologi hingga Sosoknya