Pimpinan IS Abu Bakr Al-Baghdadi 'Bangkit' Lagi
29 September 2017Sebuah rekaman audio berdurasi 46 menit disebar oleh kelompok al-Furqan yang dikelola oleh ISIS. Rekaman itu memuat seruan dari gembong ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi. Dalam seruan itu, dia mengimbau para pengikutnya untuk terus melakukan serangan terhadap Barat dan tidak menyerah di Irak dan Suriah.
Padahal bulan Juni lalu, Rusia mengklaim bahwa Baghdadi kemungkinan besar tewas dalam sebuah serangan udara dekat Raqqa, salah satu markas besar ISIS di utara Suriah.
"Hati-hati dengan kekalahan, atau perasaan kalah, waspadalah terhadap ajakan negosiasi atau menyerah. Jangan letakkan senjata," kata Baghdadi, merujuk pada pengikutnya di Irak, Suriah, Arab Saudi, Afrika Utara dan tempat-tempat lain di Afrika.
Baghdadi mengingatkan para pengikutnya tentang penghargaan sebagai martir, termasuk hadiah "72 istri" di sorga dan meminta mereka untuk tetap berperang melawan "tentara salib dan orang-orang murtad".
Tidak jelas kapan rekaman itu dibuat, namun Baghdadi juga merujuk pada kejadian baru-baru ini, seperti ancaman Korea Utara terhadap Jepang dan AS dan perebutan kembali kota Mosul oleh pasukan Irak yang didukung AS dua bulan lalu. Rekaman suara Al Baghdadi terakhir kali terdengar bulan November tahun lalu.
AS berusaha memverifikasi rekaman
Departemen Luar Negeri AS mengatakan masih mencoba untuk memverifikasi rekaman tersebut, namun menyatakan bahwa rekaman itu mungkin saja asli..
"Kami tahu ada rekaman audio yang diklaim berasal dari Abu Bakr Al-Baghdadi dan kami sudah mengambil langkah untuk memeriksanya," kata seorang sumber intelijen dalam pernyataan kepada kantor berita AFP.
"Meskipun kami tidak memiliki alasan untuk meragukan keasliannya, namun kami tidak memiliki verifikasi pada saat ini," katanya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada AFP, dia belum memiliki informasi tentang rekaman suara al-Baghdadi.
Seorang jenderal senior AS mengatakan awal bulan ini, Baghdadi kemungkinan bersembunyi di sekitar lembah Sungai Efrat yang membentang dari Suriah ke Irak.
Hari Kamis kemarin (28/9), AS kembali melakukan serangan udara di Libya. Inilah serangan militer pertama sejak Presiden Donald Trump mengambil alih kursi presiden. Sasarannya adalah konvoi pasukan ISIS yang berkemah dekat gurun Sirte. Beberapa militan terluka, beberapa lainnya ditangkap dan beberapa "bahan-bahan" disita, kata Sadiq Al-Sour, pejabat kantor Kejaksaan Agung Libya, dalam sebuah konferensi pers di Tripoli.
aw/rc (ap, rtr, afp)