Pilkada DKI Selesai, Publik Tunggu Prediksi Awal
15 Februari 2017Pemilih di Jakarta sejak pukul 06.00 pagi sudah mulai berdatangan ke tempat pemungutan suara (TPS) yang dibuka hingga pukul 13 Waktu Indonesia Barat (WIB). Secara umum, pemungutan suara berlangsung lancar, tanpa gangguan berarti.
Di beberapa tempat, terjadi protes warga yang namanya tidak terdaftar di Daftar Pemilih. Banyak juga pemilih Jakarta yang berdatangan dari tempat lain, bahkan dari luar negeri, untuk bisa ikut memberikan suara.
Walaupun kebanyakan hasil awal perhitungan cepat (quick count) akan mulai dipublikasi mulai pukul 15.00 WIB, beberapa media sudah mulai menayangkan hasil sementara.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang paling awal mengklaim bahwa calonnya di Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno unggul dalam penghitungan awal yang dilakukan sendiri.
"Exit poll yang kami lakukan itu bisa kami sampaikan pertama untuk nomor 1 itu 28,24 persen, nomor 2 mendapatkan 32,06 persen, dan nomor 3 mendapatkan 39,86 persen," kata Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sebagaimana dikutip detikcom. Pernyataan Shohibul tersebut kemudian disambut takbir dan tepuk tangan tim dari Anies-Sandi.
Presiden Joko Widodo melakukan pencoblosan di TPS IV Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat. Jokowi menyampaikan harapan agar pemilu kepala daerah hari ini berlangsung dengan penuh kegembiraan."Kita berharap pilkada tidak hanya di DKI tapi di seluruh Indonesia berjalan dengan penuh kegembiraan," katanya setelah menyalurkan hak pilihnya.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengimbau warga agar menerima hasil Pilkada DKI dengan baik. " Saya mengimbau kepada yang menang atau yang kalah untuk menerima hasilnya dengan baik," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan di TPS 4 Gambir, Jakarta Pusat.
Kapolda meminta semua pihak agar tidak berlebihan menyikapi hasil perolehan suara. Dia mengatakan, dalam sebuah kompetisi menang atau kalah adalah hal yang biasa. Berbagai jajak pendapat sebelum pelaksanaan Pilkada DKI mengunggulkan pasangan calon Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot.
Pilkada DKI di luar negeri dilihat sebagai ujian toleransi kehidupan beragama di Indonesia, setelah Ahok diajukan kie pengadilan atas tuduhan melakukan penistaan agama.
Pilkada langsung dilangsungkan di sekitar 100 daerah pemilihan di seluruh Indonesia. Hasil pemungutan suara ini juga dilihat sebagai tes bagi kepemimpinan Presiden Jokowi dan peluangnya mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden 2019.
hp/ap (rtr, afp, detikcom)