Pertemuan Rahasia Wakil AS dan Libya
20 Juli 2011Gaddafi harus turun, dan segera. Itu adalah inti pesan AS bagi wakil penguasa Libya selama pembicaraan rahasia yang berlangsung tiga jam Sabtu lalu (16/07) di Tunisia. Berita tentang pembicaraan itu baru tersebar beberapa hari kemudian, lewat informasi dari media AS, CNN.
Tidak Ada Perundingan?
Memang Departemen Luar Negeri AS menekankan, tidak ada sesuatupun yang dirundingkan. Itu hanya pertemuan yang terjadi sekali, yang bertujuan untuk mengulang tuntutan agar Muammar Gaddafi mengundurkan diri, seperti telah diformulasikan berkali-kali oleh Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Tetapi pernyataan itu kemungkinan besar tidak sepenuhnya benar. Karena dalam pertemuan hadir tiga utusan khusus AS, di antaranya pejabat tinggi urusan Timur Tengah, Jeffrey Feltman dan Duta Besar AS yang sudah ditarik dari Tripoli, Gene Cretz, bersama empat orang kepercayaan Gaddafi selama tiga jam.
Memang mereka bertemu dan duduk berhadap-hadapan, itu dibenarkan juru bicara pemerintahan Gaddafi. Pertemuan di Tunis adalah langkah pertama menuju dialog antara AS dan Libya. Demikian dikatakan juru bicara Gaddafi, Moussa Ibrahim. Pemerintah Libya tidak menengok ke masa lalu, melainkan menatap ke masa depan. Demikian Ibrahim.
Perbaikan Hubungan
Pemerintah Libya ingin memperbaiki hubungan dengan AS dan engara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Demikian ditambahkan juru bicara Gaddafi dalam wawancara dengan media AS, CNN.
Pertemuan rahasia di Tunis menunjukkan, pemerintahan di bawah Obama berusaha dengan berbagai cara untuk mengakhiri secepat mungkin misi militer di Libya yang memerlukan biaya tinggi. Karena AS sekarang terancam tidak mampu membayar utang-utangnya. Di samping itu, mengingat kampanye pemilu presiden sudah semakin dekat, Obama tidak ingin membebani diri dengan misi militer di Libya yang berlangsung berbulan-bulan, di samping misi yang sudah berjalan di Afghanistan dan Irak.
Dengan pertemuan rahasia di Tunis, AS mencontoh Perancis, yang sudah memulai pembicaraan dengan wakil pemerintahan Gaddafi pekan lalu. Bahwa AS mengirimkan bekas Duta Besarnya bagi Libya, Gene Cretz ke pertemuan itu mengandung ironi tersendiri. Karena Cretz adalah diplomat AS yang melaporkan kepada Washington, bahwa Gaddafi menyukai perawat perempuan asal Ukraina, juga tarian-tarian Flamenco dan pacuan kuda. Cretz juga menertawakan penolakan penguasa Libya itu, untuk naik tangga yang memiliki lebih dari 35 anak tangga, atau terbang lebih lama dari delapan jam.
Tekanan terhadap Libya
Ketika situs internet Wikileaks mempublikasikan laporan dari Gene Cretz, Obama menarik duta besarnya itu dari Libya tahun lalu, yaitu dua bulan sebelum Kedutaan Besar AS di Tripoli ditutup dan dievakuasi. Namun demikian, diplomat Gene Cretz rupanya sangat diperlukan bagi pembicaraan antara wakil pemerintah AS dan orang kepercayaan Gaddafi.
Seiring dengan pertemuan rahasia itu, Washinton semakin melancarkan tekanan terhadap Gaddafi. AS mengakui pemberontak sebagai wakil legitim rakyat Libya. Pengakuan itu adalah langkah awal, agar para pemberontak dapat memperoleh dana dari kekayaan Gaddafi yang dibekukan, sehingga mereka dapat mempersenjatai diri dengan lebih baik untuk menghadapi pasukan Gaddafi, yang sekarang mengubah sejumlah wilayah Libya menjadi medan ranjau.
Ralph Sina / Marjory Linardy
Editor: Edith Koesoemawiria