Penyerangan Sinagoge di Jerman
Penyerangan sinagoge di Halle bukanlah kejadian pertama yang terjadi di Jerman dalam kurun waktu terakhir. Bahkan ketika era Nazi telah usai, gerakan anti-semitisme dan penyerangan sinagoge masih terjadi.
Köln, 1959: Lambang swastika dan ujaran kebencian
Pada bulan Desember 1959, dua anggota partai ekstrimis sayap kanan Jerman Deutsche Reichspartei (DRP) menggambar lambang swastika dan menuliskan kalimat "Tuntutan Jerman: Yahudi pergi" di sebuah sinagoge di Köln. Grafiti anti-semitisme muncul di seluruh negeri. Para pelaku dihukum dan parlemen Jerman menerapkan peraturan larangan ujaran kebencian yang berlaku hingga hari ini.
Lübeck, 1994: Sinangoge dibakar
Orang-orang di seluruh negeri dikagetkan oleh sebuah penyerangan sinagoge yang ada di utara kota Lübeck pada Maret 1994. Untuk pertama kalinya, sebuah sinagoge di Jerman dibakar. Empat ekstrimis sayap kanan dihukum karena melakukan pembakaran. Sehari setelahnya, 4.000 warga Lübeck turun ke jalan dan membentangkan slogan "Lübeck menahan nafas." Pada tahun 1995, sinagoge yang sama kembali dibakar.
Essen, 2000: Sinagoge dilempari batu
Lebih dari 100 orang Palestina melempari sebuah sinagoge tua yang terletak di kota Essen dengan bebatuan pada bulan Oktober 2000. Insiden tersebut terjadi ketika massa berunjuk rasa melawan "kekerasan di Timur Tengah." Seorang polisi terluka. Mahmud Alaeddin, wakil ketua delegasi umum Palestina di Jerman, menjauhkan diri dari penyerangan itu.
Düsseldorf, 2000: Dibakar dan dilempari batu
Seorang warga Palestina 19 tahun dan warga Maroko 20 tahun menyerang sebuah sinagoge di Düsseldorf dengan membakar dan melempari batu di bulan Oktober 2000 sebagai aksi "balas dendam" terhadap kaum Yahudi dan Israel. "Kami butuh orang-orang terhormat untuk memberontak" melawan anti-semitisme, ujar kanselir Jerman Gerhard Schröder. Pemerintah dan berbagai NGO mengkampanyekan aksi melawan ekstrimis.
Mainz, 2010: Serangan bom molotov setelah peresmian
Tak lama setelah peresmian di bulan September 2010, sinagoge di Mainz diserang pada malam hari di tanggal 30 Oktober. Bangunan yang diarsiteki Manuel Herz ini menggantikan sinagoge sebelumnya yang hancur terbakar pada masa Kristallnacht, pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi di tahun 1938.
Wuppertal, 2014: Sinagoge dibakar
Pada Juli 2014, tiga pemuda Palestina mencoba membakar gerbang depan sinagoge yang ada di Wuppertal. Berdasarkan keputusan yang kontroversial, pengadilan memutuskan tidak ditemukan adanya bukti dan motif anti-semitisme. Kaum Yahudi di Jerman dan sejumlah media asing meradang. Ketua komunitas Yahudi Wuppertal menyatakan putusan tersebut sebagai undangan tindakan kriminal.
Berlin, 2019: Penyerang menggunakan pisau
Seorang pria sambil membawa pisau memanjat tembok pembatas sebuah sinagoge di Berlin pada malam Sabat, 4 Oktober 2019. Petugas keamanan menangkap pelaku penyerangan. Pelaku dinilai tidak memiliki motif yang jelas. Polisi pun membebaskannya kemudian, yang disebut sejumlah pemimpin Yahudi "kegagalan" dalam keadilan.
Halle, 2019: Penembakan di hari Yom Kippur
Sekita 80 orang tengah berada dalam sinagoge pada Rabu siang saat tengah memperingati hari Yom Kippur, hari suci umat Yahudi. Penyerang dilaporkan berusaha melakukan penembakan ke sinagoge namun dihalangi oleh petugas keamanan. Dua pejalan kaki tewas dan dua lainnya terluka. Tersangka yang mempunyai kaitan dengan ekstrimis sayap kanan anti-semitisme dan misoginis, telah ditahan. (rap/vlz)