Penyelamat Berpacu dengan Waktu
17 Januari 2012Upacara pemakaman seorang penduduk desa menjadi simbol bagi bencana kapal pesiar Costa Concordia. Para pelayat beriringan dari gereja di Giglio ke arah pelabuhan. 200 Meter dari pantai, para penyelam dari dinas kebakaran masih berusaha menemukan korban selamat di atas kapal yang kandas akibat menabrak karang.
Korban yang barangkali dapat bertahan hidup dengan kantong udara, di suatu tempat di kapal berlantai 17 itu, walaupun kemungkinannya kecil mengingat posisi kapal yang menyulitkan.
"Seperti kata orang, harapan adalah yang paling akhir mati. Kami berusaha selama masih mungkin. Kami terus mencari dan berharap", kata juru bicara dinas pemadam kebakaran Stefano Gianelli.
Tetapi hanya korban tewas yang ditemukan, sejauh ini enam orang. Jumlah ini dikuatirkan meningkat, karena sampai Senin malam (16/01) masih 29 orang dilaporkan hilang. Termasuk di antaranya 10 warga Jerman. Operasi sempat dihentikan karena kapal tergelincir Senin malam, menyebabkan pencarian di bagian kapal yang terendam air sangat sulit dan berbahaya.
Tiga ledakan
Selasa ini (17/01), tim penyelamat menggunakan tiga ledakan terkontrol untuk memudahkan pencarian. ledakan itu memungkinkan penyelam untuk memasuki dan meninggalkan bagian kapal yang sebelumnya tak dapat dicapai. Penyelam juga membawa kamera mikro sehingga petugas di luar dapat ikut menyaksikan kondisi di dalam kapal.
Pulau Giglio menyerupai kamp bantuan bencana. Ratusan relawan dari penjuru Italia berkumpul di lokasi kecelakaan, kebanyakan spesialis penyelamat dan penyelam. Juga 20 spesialis dari perusahaan Belanda Smit, perusahaan penyelamat yang mengangkat kapal selam atom Rusia 'Kursk' yang tenggelam beberapa tahun silam.
Kali ini Smit bertugas memompa lebih dari 2.300 ton bahan bakar dalam kapal. Prosesnya diperkirakan makan waktu 3 minggu. Walikota Giglio menyebut kapal yang kandas itu sebagai bom waktu ekologis.
Kementrian Lingkungan mengkuatirkan kawasan laut yang selama ini terjaga baik di kepulauan Tuscan akan tercemar bila bahan bakar dari kapal tumpah ke laut.
Manuver berbahaya
Para penyidik mengatakan, Costa Concordia berlayar terlalu dekat ke pantai. Menurut perusahaan Costa Cruises pemilik kapal itu, Kapten Francesco Schettino melakukan sejumlah manuver untuk memberi tanda penghormatan kepada masyarakat pulau Giglio, termasuk orangtua dari kepala pelayan di kapal tersebut.
Schettino yang ditahan Sabtu (14/01), membantah tuduhan melakukan pembunuhan tidak direncanakan. Ia mengatakan karang yang ditabrak kapal tak tertera dalam peta.
Schettino juga dituduh meninggalkan kapal sebelum semua orang dievakuasi. Jaksa mengatakan, ia menolak kembali ke kapal ketika diminta oleh penjaga pantai. Ia dijadwalkan bertemu hakim untuk diperiksa Selasa ini.
Costa Concordia yang menabrak karang dekat pulau Giglio Italia, Jumat (13/01), mengangkut lebih dari 4.200 orang. Menurut Tribunnews.com, diantaranya terdapat 170 WNI yang merupakan awak kapal tersebut.
Renata Permadi
Editor: Hendra Pasuhuk