Banyak Militan pro ISIS Dari Indonesia Berlatih ke Filipina
25 Oktober 2016Aparat keamanan di Asia Tenggara merasa khawatir dengan lalu lintas di perbatasan laut yang sulit diawasi. Diperkirakan ada puluhan anggota militan dari Indonesia dan Malaysia yang pergi ke Filipina untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan pro ISIS di negara itu.
"Mereka berlatih di Filipina," kata A. Syamsu dari lembaga kontra-terorisme Indonesia. "Tidak ada data tentang jumlah yang pasti, tapi bisa puluhan."
Setelah serangan bom dan aksi penembakan di Jakarta awal tahun ini, aparat keamanan di negara-negara tetangga juga mulai disiagakan mengantisipasi kemungkinan aksi teror serupa oleh kelompok-kelompok militan pro ISIS.
Pengaman bandara makin ketat
Dengan semakin ketatnya penjagaan di bandar udara dan tempat-tempat strategis lain, anggota militan didperkirakan akan lebih sering menggunakan jalur laut. "Hal ini akan makin menyulitkan petugas keamanan melakukan pemantauan", kata Kapolri Tito Karnavian (foto artikel) minggu lalu.
Pakar terorisme Sidney Jones dalam sebuah laporan membenarkan adanya kecenderungan kelompok-kelompok militan di Indonesia, Malaysia dan Filipina melakukan kerjasama lintas batas regional.
"Ketika pengawasan keamanan makin ketat menyulitkan para militan berangkat ke Suriah, Mindanao mungkin menjadi opsi alternatif yang terbaik", tulisnya.
Beredar video pro ISIS
Bulan Juni lalu muncul sebuah video yang mengklaim bahwa kelompok-kelompok militan pro ISIS di Asia Tenggara telah memilih Isnilon Hapilon, teroris paling dicari di Filipina, sebagai pemimpin regional mereka. Video itu kemudian tersebar di media sosial.
Isnilon Hapilon adalah anggota kelompok teroris Abu Sayyaf di wilayah Mindanao dan dikenal karena sering melakukan aksi penyanderaan untuk mendapat uang tebusan.
Pihak berwenang di Filipina membenarkan keberadaan jaringan militan asal Malaysia dan Indonesia di Mindanao.
Polisi Malaysia sudah menangkap lebih dari 100 tersangka simpatisan Negara Islam tahun ini dan sekarang meningkatkan pengawasan dan penjagaan sehubungan dengan serangan besar-besaran pasukan Irak ke Mosul, salah satu pusat kubu ISIS di negara itu.
"Di Malaysia, sudah ada beberapa percobaan serangan teror. Jadi tidak akan mengejutkan jika muncul lebih banyak rencana serangan teror, terutama jika mereka putus asa," kata Ayob Khan Mydin Pitchay, kepala badan kontra-terorisme negara jiran itu.
hp/as (rtr)