Lee Kuan Yew Meninggal Dunia
23 Maret 2015Tokoh karismatik Singapura Lee Kuan Yew memimpin negaranya sejak merdeka dari Inggris tahun 1959 sampai saat ia mengundurkan diri tahun 1990. Ia berhasil merintis pembangunan di negara pulau itu menjadi salah satu ekonomi yang paling efektif di dunia.
Tahun 1963 Singapura bergabung dalam federasi Malaysia, namun tahun 1965 memisahkan diri lagi dan akhirnya berdiri sendiri. Lee Kuan Yew yang lulus dari Cambridge, Inggris, ketika itu berjanji akan membangun negara multirasial yang maju dan sejahtera. Ia sadar, Singapura yang tidak punya sumber daya alam harus mengembangkan sektor ekonomi baru.
Untuk menjalankan politiknya, Lee Kuan Yew tidak segan menyingkirkan semua lawan politiknya dengan berbagai cara. Tokoh yang dekat dengan bekas penguasa Indonesia Soeharto itu membatasi hak-hak warga dan kebebasan pers, untuk menjalankan politik pembangunannya.
Tokoh kontroversial
Banyak kalimat-kalimat terkenal dan kontroversial yang dikaitkan dengan Lee Kuan Yew. Salah satu ucapan legendaris tokoh berusia 91 tahun itu disampaikan tahun 1988, dua tahun sebelum ia mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri.
“Bahkan ketika saya sakit terbaring di tempat tidur pun, atau jika saya sedang diturunkan ke liang kubur, jika saya merasakan ada yang salah dengan Singapura, saya akan bangun kembali”, katanya waktu itu.
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri, Lee tetap mempertahankan pengaruhnya di balik layar dan mengendalikan pemerintahan sebagai menteri senior. Setelah pemilu tahun 2011, ia mundur dari kabinet.
Lee Kuan Yew, yang sering dipanggil LKY, juga tercatat sebagai salah satu anggota parlemen terlama di dunia. Ia sudah mewakili konstituen dari Tanjong Pagar tahun 1965, sampai ia meninggal dunia.
Masuk rumah sakit
Februari 2013, Lee menjalani perawatan di Singapore General Hospital setelah menderita gangguan detak jantung. Ia juga dirawat karena sakit pneumonia parah.
Kondisi kesehatannya diberitakan stabil, sekalipun Lee harus dibantu alat pendukung kehidupan. Hari Senin pagi, pemerintah Singapura mengumumkan bapak pendiri negara itu sudah meninggal dunia di rumah sakit pukul 03.18 waktu Singapura.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, putra Lee Kuan Yew, mengumumkan pengibaran bendera setengah tiang selama periode berkabung mulai hari Senin (23/03) sampai hari Minggu mendatang (29/03).
hp/vlz (rtr,afp)