1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pemerintah Benahi Sistem Pemberian Bansos COVID-19

29 Desember 2020

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan mekanisme laporan bansos akan lebih detail agar tidak ada lagi penyelewangan bantuan sosial. Pihaknya juga siapkan alat pantau untuk memantau penggunaan bansos di masyarakat.

https://p.dw.com/p/3nIzt
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini
Menteri Sosial RI Tri RismahariniFoto: Detik.com

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismahrini (Risma) segera memperbarui mekanisme laporan bantuan sosial. Risma mengatakan nantinya laporan bantuan akan lebih detail dan melibatkan masukan dari masyarakat.

"Kemudian untuk sembako nanti akan kita adakan tadi sama saja kami sampaikan ada mungkin sekitar karena Januari harus segera maka pada bulan Februari ada mekanisme yang akan kita perbarui, yang lebih mudah namun kita lebih detail untuk melakukannya karena ada feedback. Jadi bukan hanya kami memberikan bantuan tapi ada pelaporan juga untuk penerima bantuan," kata Risma dalam konferensi pers setelah rapat terbatas seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12).

Lewat mekanisme tersebut, Risma menyatakan laporan bantuan sosial akan lebih mudah. Selain itu, Risma berharap tak ada lagi penyelewengan bantuan sosial.

"Sehingga kami harapkan tidak ada lagi yang berusaha memotong karena laporan-laporan itu akan masuk di kami di dalam proses setiap penerimaan bantuan kepada para penerima bantuan. Jadi akan ada mekanisme laporan yang lebih detail sehingga kita berharap sekali lagi tidak ada pemotongan atau penyelewengan bantuan itu," tutur Risma.

Risma peringatkan bansos jangan untuk beli rokok

Risma juga meminta masyarakat tidak menggunakan bantuan dari pemerintah untuk membeli rokok. Risma menyebut bakal ada alat yang disiapkan pemerintah untuk memantau penggunaan bantuan tersebut.

"Yang ingin kami sampaikan tadi sudah disampaikan Bapak Menko, dan ini juga disampaikan Bapak Presiden bahwa tidak ada lagi untuk pembelian rokok. Dan kami akan pantau karena Insyaallah bulan Februari kami akan menyiapkan tools, alat, untuk kami akan mengetahui belanja apa saja yang akan dengan uang itu akan dibelanjakan untuk apa saja," kata Risma dalam konferensi pers setelah rapat terbatas seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12).

Risma tidak ingin bantuan yang semestinya bermanfaat untuk masyarakat tapi malah membuat masyarakat sakit karena digunakan untuk rokok. Risma mengatakan bakal ada evaluasi terkait penerima bantuan tersebut jika hal itu terjadi.

"Instruksi Bapak Presiden adalah tidak ada penggunaan untuk pembelian rokok, kami akan bicarakan kalau itu terjadi, mekanisme itu terjadi maka kami akan lakukan evaluasi untuk penerima bantuan karena sekali lagi jangan sampai bantuan ini untuk kesehatan, namun kemudian ada masalah karena digunakan untuk rokok," ujar Risma.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, skema bantuan sembako di Jabodetabek diubah menjadi bantuan langsung tunai. Nantinya bantuan akan diantar petugas pos.

"Yang terakhir adalah untuk wilayah Jabodetabek yang tahun ini menggunakan skema sembako, bantuan berupa sembako akan diubah menjadi bantuan langsung tunai yang nanti akan diantar oleh tenaga dari PT Pos ke rumah. Jadi tidak perlu datang ke kantor pos karena nanti kalau datang ke kantor pos kita khawatirkan nanti timbul kerumunan," ujar dia. (Ed: rap/pkp)

 

Baca selengkapnya di:DetikNews

Risma Bakal Bikin Sistem Bansos Antipotongan