Pandangan Warga Eropa Tentang Politik dan Kemasyarakatan?
Menjelang Pemilu Eropa 2019, para politisi sering menyebut-nyebut "nilai-nilai Eropa". Tapi ada pandangan warga Eropa sendiri? Inilah hasil studi tentang "Nilai-Nilai Eropa", dalam visualisasi 100 warga.
Pria tidak dinilai sebagai pemimpin politik yang lebih baik daripada perempuan
Sebuah studi "Nilai-nilai Eropa" menemukan hanya 30 dari 100 responden berpikir bahwa pria pada umumnya lebih cocok menjadi pemimpin politik yang lebih baik daripada perempuan.
Menolak kekerasan politik
Para responden sangat menentang kekerasan politik dan sogok. Pada skala 1 sampai 10, responden juga menolak penggelapan pajak. Studi "Nilai-Nilai Eropa" pertama kali dirilis tahun 2017, dengan responden dari 14 negara: Austria, Belanda, Belarus, Bulgaria, Jerman, Islandia, Kroasia, Polandia, Republik Ceko, Rusia, Slovakia, Slovenia, Spanyol dan Swiss.
Mayoritas tipis setuju pengawasan dengan CCTV / Video
Lebih setengah responden setuju dengan pemasangan kamera untuk mengawasi ruang publik. Tapi yang tidak setuju juga cukup banyak. Gambaran ini hampir sama di seluruh negara anggota Uni Eropa. Hanya ada perbedaan kecil. Di Polandia, Slovenia, dan Kroasia, lebih banyak orang yang menentang pengawasan video.
Terpecah soal agama
Hanya 38 dari 100 responden mengatakan mereka percaya ada surga. 50 persen responden menyatakan tidak percaya ada surga, tapi hanya 29 dari 100 warga Eropa yang percaya bahwa neraka ada.
Pasangan sesama jenis boleh punya anak?
88 persen responden di Islandia menilai "ya, boleh". Di Rusia hanya 10 persen yang setuju. Namun kebanyakan peneliti mengatakan, situasi dan perkembangan anak-anak dari pasangan sesama jenis tidak lebih buruk daripada anak-anak dari orangtua heteroseksual.
25 persen keberatan punya tetangga muslim
4 persen warga Eropa menyatakan "keberatan" punya tetangga beragama Kristen, sedangkan 25 persen keberatan punya tetangga beragama Islam. Tapi 70 persen warga lebih tidak senang punya tetangga pecandu alkohol.
Penelitian "Nilai-Nilai Eropa"
Survei "Nilai-Nilai Eropa" dilakukan 10 tahun sekali. Para peneliti menanyakan beberapa ratus pertanyaan untuk mencari tahu pandangan responden tentang berbagai hal dalam kehidupan politik dan bermasyarakat. Survei yang sudah rampung di 16 negara itu melibatkan hampir 20.000 responden. Di 10 negara lain, survei masih berjalan. (hp/ts)