Pameran Berpacu dengan Waktu di Berlin
22 April 20131934 di Amerika Serikat remote televisi pertama dikembangkan, yang dulu masih disambung kabel dengan sebuah alat. Pertengahan 1950-an remote tanpa kabel muncul di pasaran, di Jerman remote semacam itu sejak 1970 menjadi standar. Penemuan yang praktis, dimana orang dapat dengan nyaman dan terutama cepat mengubah-ubah channel program televisi.
Remote televisi yang kini dipamerkan di Museum für Kommunikation (Museum untuk Komunikasi) di Berlin berasal dari tahun 1986 dan merupakan produk televisi merk Grundig. Remote itu salah satu dari 250 eksponat pameran yang makin menjelaskan betapa besar pengaruh fenomena percepatan terhadap hidup kita. Itu bukan dimulai sejak ditemukannya remote, PC dan smartphone, melainkan sejak sebelum dimulainya abad masehi.
"Waktu sifatnya relatif dan hanya dapat diketahui jika bergerak", ini definisi Albert Einstein. Ribuan tahun manusia sudah bergerak maju secara perlahan, berjalan kaki atau mengendarai kuda, keledai, unta atau gajah. Semua bergerak dalam tempo yang sama, dan jalan yang ditempuh masih dapat terjangkau. Pos menerobos ritme alami ini pada akhir abad ke-15. Yakni dengan tidak hanya mengirimkan satu tukang pos melainkan sekaligus beberapa, yang dapat secara bergantian menempuh perjalanan. Dengan demikian waktu istirahat menjadi tidak ada, dan surat serta barang tiba lebih cepat ke tujuan. Ini menyenangkan pedagang yang sejak lama tahu, bahwa waktu adalah uang dan mendukung perluasan jasa pos atas alasan ekonomi."Percepatan adalah dampak optimalisasi dan rasionalisasi." Dikatakan Klaus Beyre, salah seorang kurator pameran di Berlin. Ini berlangsung bertahap, tapi secara kontinyu selama berabad-abad.
Waktu adalah Uang
Industrialisasi memaksa pekerja untuk menepati waktu yang ditetapkan, dan meminta pengukuran waktu lebih cermat. Jam sebagai instrumen koordinasi sehari-hari tidak lagi bisa dihindari. Jam menempati tempat khusus di stasiun, gerbang pabrik, sebagai weker dan jam yang menghiasi ruang keluarga. Paralel dengan industrialisasi terjadi rasionalisasi di segala bidang kehidupan. Di kantor sebagai tempat baru pekerjaan, mesin hitung dan mesin tik membantu kinerja yang lancar, pekerjaan rumah tangga bagi perempuan dapat dilakukan lebih efisien dengan makanan siap saji, mesin cuci dan alat penghisap debu. Waktu semakin berharga dan langka.
Dengan percepatan alat transportasi hubungan manusia dengan waktu berubah. Tepat waktu menjadi norma, keterlambatan bahkan untuk beberapa menit saja, di banyak negara menjadi hal yang menjengkelkan dan dipandang sebagai waktu yang terbuang. Dan bila abad-abad terdahulu jalan adalah tujuannya, kini orang ingin tiba secepatnya. Waktu dalam pameran di Berlin bukan lagi suatu hadiah melainkan standar ekonomi yang penting dan ingin digunakan secara efektif. Jadi semakin banyak dikembangkan mobil, kereta api, sepeda dan pesawat terbang yang lebih cepat.
Kecepatan mengagumkan manusia. Tapi kecepatan juga membuat takut. Dan sementara proses percepatan disambut dengan eforia, itu membuat penyakit bagi lainnya. Era nervositas sekitar tahun 1900, sampai kini sindrom Burnout. Hampir semua terus merasa kurang waktu.
Dunia kita yang terkomersialisasi juga punya jawaban untuk itu. Toko-toko menawarkan teh penenang tidur dan saraf atau kapsul peredam stres. Buku-buku untuk tema manajemen waktu laku keras, dan untuk bersantai dengan cepat, bisnis spa dan wellness berkembang pesat.