Negara Zona Euro Sepakati Paket Penyelamatan
13 Oktober 2008Kesepakatan negara-negara pengguna mata uang Euro menerapkan strategi bersama untuk penyelamatan perbankan yang ambruk diguncang krisis moneter global, dikomentari harian-harian internasional.
Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma dalam tajuknya berkomentar :
Untuk mencegah bencana baru di bursa, sekarang ini Uni Eropa harus bertindak lebih serius dan kompak, bukannya membuat musik sendiri-sendiri seperti reaksi pertama menanggapi tsunami krisis moneter. Ingatan pada pertemuan menggelikan empat negara utama di zona Euro, yakni Jerman, Inggris, Perancis dan Italia pada awal pekan lalu harus dihapuskan. Karena pertemuan G-4 itu hanya menghasilkan retorika. Ancaman runtuhnya secara sistematis ekonomi global, kini berdampak seperti alat kejut listrik yang mengenai tubuh pemerintahan Eropa.
Harian Swiss Tages-Anzeiger yang terbit di Zürich berkomentar :
Negara pengguna mata uang Euro akhirnya menyadari gawatnya krisis keuangan global. Paket penyelamatan perbankan yang disepakati 15 negara pengguna mata uang Euro ibaratnya bunyi genderang perang, yang diharapkan menenangkan perbankan, perusahaan, pemilik tabungan dan pembeli saham yang saat ini sedang resah. Kebijakan yang sepekan lalu kelihatannya tidak mungkin ditarik, ternyata harus dilaksanakan jika tidak menghendaki runtuhnya sistem keuangan Eropa gara-gara reaksi berantai. Jika instrumen penyelamatan perbankan Eropa itu sukses dilaksanakan, berarti ancaman bahaya besar dapat diredam.
Harian Belanda Trouw yang terbit di Den Haag berkomentar :
Untuk mencegah gelombang penarikan tabungan, negara harus memberikan jaminan. Selain itu pasar untuk produk keuangan termasuk juga pasar hypotek, harus dipulihkan kembali. Saat ini ketidakpercayaan pasar dan publik merupakan masalah terbesar. Satu-satunya yang dapat menghapus ketidakpercayaan ini adalah tindakan serius dari pemerintah. Negara pengguna mata uang Euro akhirnya sepakat, menyelamatkan lembaga keuangan, memberikan dana talangan pada kredit macet serta menjamin kelangsungan hidup perbankan.
Harian Perancis Liberation yang terbit di Paris berkomentar :
Dalam situasi bergejolak, hanya pemegang mandat demokratis yang memiliki kemampuan meredakan krisis. Karena mereka memegang mandat rakyat, dan merupakan instrumen yang dapat menarik pajak tambahan, untuk mengendalikan kembali sistem keuangan yang macet. Sekarang ini, ongkos untuk aksi penyelamatan yang berarti beban tambahan bagi rakyat sudah menembus angka ratusan milyar Euro.
Dan terakhir harian Jerman Tageszeitung yang terbit di Berlin berkomentar :
Krisis keuangan kali ini adalah sebuah permainan poker bernilai taruhan ratusan milyar Euro. Pemerintah negara pengguna mata uang Euro tidak punya pilihan lain, mereka harus ikut bermain. Akan tetapi, pemerintah juga harus secara tegas menetapkan aturannya, karena mereka sudah memasang uang taruhannya dalam jumlah besar. Memang diperlukan sinyal untuk menenangkan pasar keuangan. Ini betul, tapi belum mencukupi. Para peraup keuntungan dari industri keuangan selama ini harus diberi penjelasan, bahwa saat ini dan di masa depan mereka harus membayar mahal lingkaran kredit macet yang berubah menjadi bencana. Baik dengan uang maupun dengan pengaruh kekuasaan.