Militer Jerman Bundeswehr di Luar Negeri
Militer Jerman Bundeswehr terlibat dalam berbagai misi internasional di Eropa, Asia, Afrika dan Timur Tengah.
Misi Internasional di Mali
Di Mali ditempatkan sekitar 170 tentara Jerman dalam rangka misi pendidikan dan pelatihan Uni Eropa, EUTM. Angota Bundeswehr ikut melatih tentara Mali. Selain itu, pasukan Jerman juga terlibat dalam misi PBB MINUSMA dengan beberapa pesawat transportasi logistik.
Brigade Jerman-Perancis ke Mali
Parlemen Jerman juga memutuskan pengiriman brigade Jerman-Perancis ke Mali. Brigade ini dibentuk sebagai kerjasama militer Jerman-Perancis akhir 1980-an. Di Mali mereka akan membantu pengamanan warga sipil.
Bantuan untuk Afghanistan
Sejak 2001, Bundeswehr ikut dalam misi internasional ISAF di Afghanistan. Saat ini ada sekitar 3000 tentara Jerman yang ditempatkan di sana. Mereka bergabung di bawah komando pasukan NATO. Mandat pasukan Jerman di Afghanistan akan berakhir tahun 2014.
Misi Mematikan
Sejak bertugas di Afghanistan Desember 2001, 55 tentara Jerman tewas dalam serangan dan kecelakaan. Misi ISAF menjadi misi paling berbahaya bagi Bundeswehr. Sejak ikut dalam misi internasional tahun 1992, 103 tentara Jerman tewas dalam tugas di luar negeri.
Bundeswehr di Kosovo
Misi KFOR di Kosovo adalah misi militer Jerman yang paling lama di luar negeri. Jerman ikut dalam misi KFOR sejak 1999. Bundeswehr pernah mengerahkan sampai 8500 tentara ke Kosovo. Saat ini tinggal 700 tentara. Sampai saat ini, 26 orang tewas dalam misi KFOR.
Roket Patriot di Turki
Sejak Desember 2012, Jerman bersama-sama dengan Amerika Serikat dan Belanda mengirim roket Patriot ke perbatasan Turki. Anggota NATO itu meminta bantuan pengamanan perbatasan setelah terjadi perang di Suriah. Sekitar 400 tentara Jerman mengoperasikan dua unit roket Patriot dekat perbatasan Turki-Suriah.
Menjaga Perbatasan Laut Libanon
Sejak 2006, Jerman ikut dalam misi PBB UNIFIL di Libanon. Angkatan Laut Jerman berpatroli mengawasi perbatasan laut. Misi UNIFIL adalah salah satu misi pengawasan PBB yang tertua, dan sudah dimulai tahun 1978. Setelah perang Israel-Libanon tahun 2006, mandatnya diperbarui.
Perang Anti Teror di Laut Tengah
Setelah serangan teror 11 September 2001, NATO melakukan misi "Operation Active Endeavour" (OAE) di Laut Tengah. Misi tersebut bertujuan mengawasi kegiatan terorisme di kawasan itu. Sejak 2003, Bundeswehr mengirim kapal perang dan kapal selam ke Laut Tengah dalam misi OAE.