Militer Filipina Tewaskan 36 Anggota Militan
24 April 2017Bentrokan terakhir antara militer Filipina dan anggota kelompok militan berlangsung di Pulau Mindanao. Pertempuran terjadi sejak hari Jumat (21/4) ketika pasukan Filipina menyerang sebuah markas faksi militan yang dikenal sebagai Maute, yang dijaga oleh sekitar 150 pejuang.
"Kami berhasil merebut basis utama mereka," kata komandan divisi militer Brigadir Jenderal Roland Bautista kepada wartawan. Markas itu dijaga sekitar 150 anggota militan.
Pasukan pemerintah menggunakan tembakan artileri dan serangan udara untuk menggempur basis militan tersebut, kata dia. Hanya tiga tentara pemerintah yang terluka, tambahnya.
Seorang juru bicara faksi militan Maute yang dihubungi kantor berita Reuters tidak bersedia memberikan komentar atau memverifikasi keterangan militer.
Jenderal Roland Bautista mengatakan bahwa militan yang masih hidup berpencar menjadi kelompok-kelompok kecil dan melarikan diri.
Kelompok Maute telah berjanji setia kepada ISIS dan dituduh melakukan beberapa serangan bom, salah satunya di kampung halaman Presiden Rodrigo Duterte di Davao City bulan September lalu yang menewaskan 14 orang.
Bautista mengatakan, militer menduga anggota kelompok militan dari negara tetangga Indonesia dan Malaysia juga bersembunyi di tempat itu, karena di sana ditemukan paspor Indonesia, beserta senjata dan bahan peledak.
Militer Filipina sejak beberapa bulan terakhir melancarkan serangan ke markas-markas militan. Konflik di Mindanao sudah berlangsung selama beberapa dekade. Selama beberapa tahun terakhir dilakukan berbagai upaya perdamaian. Namun beberapa kelompok kecil menolak prakarsa itu dan meningkatkan serangan-serangan mereka.
hp/ml (rtr)