Merebak Spekulasi Penyebab Jatuhnya Airbus Rusia
3 November 2015Spekulasi terus beredar di saat tim pengusut gabungan dari Rusia dan Mesir terus menyidik penyebab kecelakaan pesawat Airbus A231 Metrojet, di semenanjung Sinai yang tewaskan 224 penumpangnya.
Ada 5 fakta yang sejauh ini sudah diumumkan dan diketahui oleh publik.
Pertama: Pesawat naas itu buatan 1997 dari tipe Airbus A 321-200 yang terkenal tangguh dan memiliki rekam jejak keamanan handal.
Kedua: Pesawat pecah di udara dan tidak ada tanda bahaya yang dikirim oleh pilot. Indikasinya sebaran puing pecahan pesawat dalam wilayah amat luas.
Ketiga: Penyebab kecelakaan belum diketahui dan masih diselidiki tim gabungan. Tapi kedua Black Box sudah ditemukan. Satu kotak hitam merekam pembicaraan di kokpit dan satu lagi data teknis pesawat.
Keempat: Pecahnya pesawat di udara adalah kasus langka. Tim penyidik kini mengarahkan perhatian pada insiden sebelumnya, saat pesawat naas itu mengalami kerusakan pada bagian ekor, ketika mendarat bagian ini menghantam landasan. Kerusakan dilaporkan telah diperbaiki.
Kelima: Di kawasan diketahui beroperasi milisi ISIS. Namun pesawat terbang pada ketinggian 30 ribu kaki, yang mustahil terjangkau serangan roket yang dimiliki teroris. Sedang disidik, apakah pemicu kecelakaan ada dalam pesawat?
Alexander Smirnov, wakil direktur Kogalymavia maskapai yang mengoperasikan Metrojet dalam konferensi pers Senin (02/11) mengatakan, ia yakin tidak ada kerusakan teknis atau kesalahan pilot dalam kecelakaan itu. Berdasar 4 asumsi penyebab kecelakaan yang dilontarkan pakar keamanan penerbangan, kini tinggal 2 faktor yang harus diteliti. Apakah ada impak dari luar? Atau impak dari dalam?
Smirnov menegaskan, satu-satunya penjelasan yang logis adalah adanya daya mekanik yang menerpa pesawat. Sebelumnya tim penyidik dari badan keselamatan penerbangan Rusia, Rosaviatsia menyebutkan: "terlalu dini untuk bisa menarik kesimpulan menyangkut penyebab kecelakaan".
Saat ini proses identifikasi forensik korban kecelakaan Metrojet masih terus dilaksanakan. Dari 114 jasad yang diterbangkan pulang ke St. Petersburg, sudah 10 korban dapat diidentifikasi jati dirinya. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato televisi menyampaikan dukacita kepada keluarga korban.
as/vlz (afp,rtr,dpa, ap, twitter)