1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menperin Ragukan Tudingan Industri Jadi Biang Kerok Polusi

23 Agustus 2023

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara terkait industri disebut sebagai biang kerok polusi udara di Jakarta dan sekitarnya. Menurutnya, hal ini harus betul-betul diperhitungkan terlebih dulu.

https://p.dw.com/p/4VTwN
Foto ilustrasi polusi Jakarta
Foto ilustrasi polusi JakartaFoto: Bay Ismoya/AFP/Getty Images

"Itu harus dilihat betul hitungannya seperti apa? Apakah betul dari industri ya? Apakah itu karena dari PLTU, itu harus kita lihat betul angkanya dari mana," kata Agus saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

Walau demikian, Agus mengakui pihaknya punya tanggung jawab besar untuk menjamin produksi para pelaku industri semakin minim emisi. Salah satu upayanya untuk mewujudkan langkah tersebut dengan dibentuknya pusat industri hijau yang bertugas mengawasi emisi yang dikeluarkan masing-masing pabrik.

Selain komitmen dari sektor industri, menurutnya mengurangi emisi merupakan sebuah keniscayaan dan sebuah keharusan yang harus menjadi komitmen bersama untuk diwujudkan. Dengan demikian sebagai sebuah keharusan, Agus menilai, industri tidak perlu insentif untuk mengambil langkah pengurangan emisi. Ditambah lagi, pasar dunia akan semakin berkembang ke arah green product.

"Salah satu dari green product itu kan proses produksinya itu rendah emisi. Kalau nggak nanti produk mereka nggak akan bisa memperoleh market, khususnya market di Eropa atau Amerika yang semakin ketat terhadap green product itu. Jadi itu harusnya jadi komitmen kita bersama, termasuk industri," jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, isu polusi udara tengah mendapat sorotan publik beberapa waktu belakangan. Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan, polusi udara terbentuk karena dua hal. Pertama, hasil dari proses pembakaran yang tidak sempurna dan juga debu.

Namun, bila dilihat dari sumbernya, berdasarkan data Vital Statistics DKI Jakarta, Rachmat membeberkan ada 9 sumber emisi. Tiga teratas adalah sektor transportasi, kedua dari sektor industri, dan ketiga dari pembangkit listrik.

"Ada 9 data points sumber emisi, parameternya. Kalau dilihat big three, pertama transportasi, kedua industri, dan ketiga pembangkit listrik," ujar Rachmat dikutip dari Energy Corner CNBC, Selasa (22/8/2023).

Atas kondisi ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat memberikan sejumlah arahan kepada para pelaku industri demi bisa mengurangi jumlah emisi. Adapun arahan tersebut antara lain penggunaan scrubber untuk mengurangi polutan pada cerobong pabrik. Luhut juga meminta mengurangi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

"Sebagai upaya pengendalian emisi, kami akan mewajibkan industri untuk menggunakan scrubber dan mengurangi jumlah PLTU Batubara," kata Luhut di Instagramnya @luhut.pandjaitan, dikutip Jumat (18/8/2023).

Luhut menambahkan, diperlukan kerja dari sektor hulu hingga hilir untuk menyelesaikan masalah menyeluruh. ia juga menyebut akan melakukan modifikasi cuaca untuk membatasi dan mengurangi polutan di udara.

Baca artikel Detik News

Selengkapnya "Menperin Buka Suara Soal Tudingan Industri Jadi Biang Kerok Polusi". hp