Masalah Besar Penambangan Batu Bara di Sibiria
25 Juni 2011Batu bara lebih mendorong perubahan iklim daripada bahan bakar lain yang berasal dari fosil. Salah satu penambangan besar bagu bara ada di kota Novokuznetsk. Itu adalah kota terbesar di Kusbass di Sibiria barat, yang menjadi pusat industri batu bara di Rusia. Kabut tebal kerap menutupi daerah itu. Abu batu bara dan jelaga tambah menyebabkan kegelapan.
Michail Hejfetz adalah salah satu penambang yang bekerja di Novokuznetsk. Di daerah pinggiran kota ia tinggal bersama keluarganya di rumah yang tampak menyedihkan, yang dihuni beberapa keluarga. Ia hidup sederhana di apartemen yang terdiri dari dua kamar, untuk tiga orang. Walaupun ia biasanya bekerja 50 jam setiap pekannya, dan termasuk pekerja yang mendapat gaji paling tinggi, ia hanya mendapat 30.000 Rubel per bulan, atau sekitar 750 Euro.
Uang sebanyak itu hanya cukup untuk pakaian dan makanan, tutur Michail. Anak perempuannya baru berusia 11 tahun, dan senang bermain catur. Dulu ia juga senang bermain catur. Tetapi jika pulang dari pekerjaannya di tambang Abashveskaya, biasanya ia sangat lelah. Di samping itu, kemampuan berpikir tidak dibutuhkan di perusahannya.
Ia bercerita lebih lanjut, "Bisa saja terjadi, seorang pemimpin bagian datang, melihat keadaan dan memerintahkan untuk menempatkan penopang. Kami kemudian bilang, di rancangan tambang tidak ada penopang. Tetapi ia ngotot. Setelah itu datang bos lainnya dan memerintahkan untuk menempatkan penopang lagi. Itu bukan tugas saya. Saya cuma harus menambang batu bara. Tetapi orang tetap diperintah untuk mendirikan penopang tambang. Kemudian mungkin datang orang lain lagi. Akhirnya ada banyak penopang di dalam tambang. Jika di lokasi lain tambang roboh, para penggali dianggap yang bertanggungjawab."
Ingin Dapat Uang Secepat Mungkin
Bersama rekan-rekannya, Michael terutama harus menggali batu bara dari dinding wadas. Kepala pertambangan mengambil tindakan seperti di banyak pertambangan lainnya. Semua ingin mendapat uang secepat mungkin. Tambang berada dalam keadaan buruk. Tiap pekerja dibayar berdasarkan jumlah batu bara yang dikumpulkannya. Oleh sebab itu kecelakaan sering terjadi. Debu yang masuk ke saluran pernapasan menyebabkan sejumlah besar penyakit. Banyak penambang menderita sakit kronis. Sebenarnya sejumlah besar orang harus melakukan pekerjaan ini, demikian dikatakan Michail, tetapi yang bekerja sering hanya sedikit orang. Jumlah pekerja kurang, sementara rekrut baru tidak ada.
Menurut Michail, seorang pekerja baru tidak akan mendapat gaji 30.000 Rubel. Paling-paling cuma 15.000. "Bagaimana orang bisa hidup dengan uang sesedikit itu? Mereka tidak punya apartemen. Jadi mereka harus mengambil hipotek. Dan jika orang harus membayar 10.000 Rubel per bulan untuk hipotek, uang apa lagi yang untuk hidup? Apa penambang muda bisa punya anak, jika istri tidak bekerja dan gajinya hanya 15.000 Rubel?" Oleh sebab itu tidak ada lagi yang mau menjadi penambang, demikian tuturnya. Lebih baik jadi penjaga keamanan atau pengusaha ekspedisi.
Batu Bara Sumber Pekerjaan Terpenting
Tetapi di bidang-bidang itu, pekerjaan juga tidak ada jika penambangan tidak berfungsi. Tambang batu bara adalah sumber pekerjaan terbesar dan terpenting di Kusbass. Pemilik tambang termasuk orang-orang yang paling kaya di Rusia. Misalnya Roman Abramovitsh, yang tidak hanya memiliki klub sepak bola Inggris, FC Chelsea, melainkan juga perusahaan besar Evraz, yang menjadi pemilik saham besar di tambang "Raspadskaja“.
Tahun lalu, di tambang itu terjadi ledakan metan. 91 penambang tewas. Banyak pekerja terpaksa mengambil risiko kehilangan nyawa, karena harus mencari jalan kelaur, agar dapat hidup dengan gaji yang kecil. Demikian ditambahkan Michail. Kemungkinan besar itu juga penyebab ledakan di Raspadskaya, 9 Mei 2010 lalu. Pekerja tambang memanipulasi alat pengukur konsentrasi metana, agar tidak kehilangan pemasukan. Upah mereka baru dibayar jika rencana terpenuhi.
Michail sangat mengenal masalah itu. Ia bercerita, "Saya sudah berkali-kali memanipulasi alat pengukur agar hasilnya lebih rendah. Saya tahu banyak cara untuk itu. Orang bisa membungkus sensor dengan secarik kain, atau orang hanya perlu membalik alat itu, sehingga jarum menunjuk ke angka yang lebih kecil karena tekanan berat alat itu sendiri." Setelah ledakan di Raspadskaya, yang menjadi salah satu dari sekian banyak kecelakaan tahun lalu, lebih dari 2.000 pekerja dan keluarga mereka secara spontan bertemu untuk mengadakan demonstrasi dan menuntut reformasi sistem pekerjaan dan gaji. Michail masih mengingatnya dengan jelas.
Akhirnya, dengan diliput media, Perdana Menteri Vladimir Putin mendesak kepala penambangan untuk mengundurkan diri. Perusahaan penambangan dituntutnya untuk mengubah sistem gaji. Gaji dasar harus sedikitnya 70%. Itu tidak boleh terdiri dari bonus, uang tambahan karena bahaya pekerjaan dan tunjangan. Wakil Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Rusia, Viking Husberg, juga menuntut dihapuskannya uang tambahan untuk pekerjaan yang berbahaya. Daripada membayar ganti rugi akibat kecelakaan yang diderita pekerja, lebih baik menginvestasikan dana pada keamanan kondisi kerja.
Perubahan Hanya Sedikit
Husberg menjelaskan, "Jika perusahaan membayar untuk bahaya, berarti perusahaan itu membebaskan diri dari tanggungjawab atas pekerja-pekerjanya. Jika pengusaha menginvestasikan dana di bidang keamanan, mereka tidak perlu membayar uang tambahan. Menurut perhitungan ILO, untuk jangka panjang, ini bahkan lebih murah. ILO menentang sistem pembayaran ganti rugi."
Setidaknya, sejak kecelakaan terakhir terjadi, ada perubahan sedikit. Juga di tempat kerja Michail Heifetz di pertambangan Abashevskaya. "Sekarang sudah ditempatkan lebih banyak alat lagi, jadi memanipulasi sekarang lebih sulit. Alat-alat itu semua dihubungkan dengan pusat pengontrol. Jika sebuah sensor saja menunjukkan angka lebih tinggi, pekerjaan di tambang dihentikan," tutur Michail.
Tetapi jika itu terjadi, gaji bulanan yang pada dasarnya sudah sedikit, tetap dikurangi. Di pertambangan Raspadskaya, tempat kecelakaan terjadi, para pekerja sekarang mendapat bayaran lebih baik, yaitu untuk membangun kembali pertambangan. Kini mereka khawatir, bahwa gaji akan kembali berkurang, jika pertambangan memulai kembali pekerjaan biasanya. Karena perjanjian mengenai tarif, sampai sekarang belum berhasil ditandatangani.
Masa Depan Tidak Jelas
Michail Heifetz dan banyak pekerja pertambangan lainnya di Kusbass kini bertanya-tanya, bagaimana situasi di masa depan. Biar bagaimanapun, politik telah mengambil tindakan dan wakil ILO, Viking Husberg menilai, landasan bagi perbaikan sudah tercipta. "Tiga perjanjian besar tentang organisasi pekerjaan di pertambangan ditandatangani oleh Rusia, jadi segalanya seharusnya berjalan dengan baik. Tetapi selama ini itu hanya di atas kertas saja."
Kapan dan bagaimana perusahaan akan melakukan perbaikan, tidak dikatakannya. Pertanyaan dari wartawan ditolak sepenuhnya oleh kepala pertambangan. Orang tidak boleh membawa kamera jika memasuki bangunan kantor yang mengurus energi batu bara di Sibiria. Sedangkan di kompleks perusahaan Jushkusbassugol, yang menjadi pemilik pertambangan Abashevskaya, seorang penjaga keamanan bersenjata memastikan, bahwa tidaka da seorangpun tahu, bagaimana kondisi kerja penambang Michail Heifetz dan masa depannya.
Artjem Khan / Marjory Linardy
Editor: Vidi Legowo